Siapkan Rp900 M Perbaiki Fasum yang Rusak akibat Demo

Menteri PU Dody Hanggodo telah menyiapkan anggaran sebesar Rp900 miliar untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia.-FOTO DISWAY.ID -
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU), telah menyiapkan anggaran sebesar Rp900 miliar untuk memperbaiki fasilitas umum (fasum) yang rusak akibat aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan perbaikan akan diprioritaskan pada fasilitas umum dan fasilitas negara. ’’Kami sudah menganggarkan Rp900 miliar. Untuk seluruh Indonesia ya,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (2/9).
Untuk di Jakarta sendiri, Kementerian PU akan membantu untuk perbaikan dua Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yakni JPO Polda Metro Jaya dan JPO Senen.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Direktur Lokataru
Perbaikan dua JPO di Jakarta yang ringsek akibat aksi unjuk rasa diperkirakan menelan biaya sebesar Rp19 miliar. "Jadi insya Allah (anggaran) cukup lah untuk meng-cover dua JPO ini," ujarnya.
Terpisah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkata, aksi demonstrasi pecah di 107 titik di 32 provinsi.
Menurutnya, sebagian aksi demonstrasi di sejumlah wilayah berlangsung damai. Namun tidak sedikit juga yang berujung ricuh disertai aksi vandalisme hingga pembakaran.
Kata Tito wilayah demonstrasi yang masuk kategori merah berada di wilayah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.
"Yang lainnya berlangsung secara kondusif,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi daerah tahun 2025 di Kemendagri pada Selasa, 2 September 2025.
Tito menuturkan, dampak aksi unjuk rasa di daerah-daerah tersebut menyebabkan kerusakan fasilitas publik dan kantor pemerintahan.
Tito belum menghitung secara pasti total kerugian yang diderita akibat aksi massa tersebut. Namun dia memperkirakan jumlah kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.
Kata mantan Kapolri tersebut, DKI Jakarta menjadi salah satu daerah dengan jumlah kerugian terbesar. Sebanyak 22 halte Transjakarta dan MRT rusak, dengan total kerugian Rp3,3 miliar untuk MRT, Rp41,6 miliar untuk Transjakarta, serta Rp 5,5 miliar untuk CCTV.
Selanjutnya, di Kota Makassar Gedung DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD Kota Makassar ludes dibakar massa hingga menyebabkan tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
Kemudian di Surakarta, Kantor Sekretariat DPRD Solo turut dibakar. Di Surabaya, Gedung Grahadi dibakar, serta 11 pos polisi mengalami kerusakan berat atau terbakar.