Wali Kota Eva Dwiana Gelar Istighotsah Serentak di 20 Kecamatan untuk Doakan Keselamatan Bangsa

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menginstruksikan istighotsah serentak di 20 kecamatan sebagai ikhtiar spiritual mendoakan keselamatan bangsa. -FOTO IST -

BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menggelar istighotsah dan doa bersama serentak di 20 kecamatan sejak Minggu (31/8). 

Kegiatan ini dilaksanakan atas instruksi Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon keselamatan bagi bangsa Indonesia.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir, shalawat, hingga doa bersama yang dipimpin ulama dan tokoh agama setempat. Ribuan jamaah khusyuk memanjatkan doa agar bangsa terlindungi dari bencana, perpecahan, maupun ancaman yang dapat mengganggu keutuhan negara.

Wali Kota Eva Dwiana menegaskan pentingnya menyatukan doa dan hati di tengah dinamika sosial yang dihadapi masyarakat. “Gejolak di berbagai daerah menjadi perhatian kita semua. Kita tidak bisa hanya mengandalkan ikhtiar lahiriah, tetapi juga spiritual dengan berdoa demi keselamatan bangsa,” ujarnya, Senin (1/9/2025).

Selain sebagai doa bersama, kegiatan istighosah ini juga diharapkan mempererat ukhuwah islamiyah serta menumbuhkan solidaritas sosial untuk menjaga persatuan bangsa. Eva mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.

“Kamtibmas adalah tanggung jawab bersama. Mari jaga provinsi dan kota ini agar tetap kondusif, jangan mudah terprovokasi, kedepankan musyawarah, dan tolak segala bentuk kekerasan,” tegasnya.

Pemkot Bandar Lampung memastikan istighosah akan terus digelar secara berkesinambungan sebagai usaha lahir batin untuk mewujudkan bangsa yang damai, sejahtera, dan penuh keberkahan. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar doa bersama masyarakat pada Minggu (31/8) di lobi kantor DPRD Lampung.

Doa bersama itu diikuti Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Ketua DPRD Lampung, Kapolda Lampung, Pangdam Radin Inten, pimpinan perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), tokoh adat, dan lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menekankan pentingnya menyatukan hati dan energi untuk membangun provinsi, terutama di tengah dinamika kebangsaan yang sedang terjadi.

’’Hari ini, kita di sini mewakili seluruh pihak, kelompok, dan komponen masyarakat untuk menyatukan hati melalui doa,” ungkap Mirza, Minggu (31/8).

Ia mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan para korban yang terkena musibah, termasuk seorang pengemudi ojek online yang tewas, pada 28 Agustus 2025 lalu, ASN yang wafat, serta seluruh saudara sebangsa yang tertimpa musibah belakangan ini. “Semoga doa ini dapat membantu mereka di akhirat,” tambahnya.

Menurut Mirza, doa bersama ini juga menjadi momentum untuk menyatukan hati yang mungkin masih terpecah. Ia yakin bahwa dengan bersatunya hati, pertolongan Tuhan akan datang.

“Belakangan ini kehidupan berbangsa kita diwarnai oleh dinamika yang cukup tinggi. Aspirasi masyarakat tumbuh semakin kuat, perbedaan pendapat semakin terbuka. Ini bagian dari iklim demokrasi yang kita junjung tinggi,” jelasnya. 

Tag
Share