SIPANDU Blockchain Mampu Catat Transaksi Bansos Transparan

INOVASI: Tim Program Kreativitas Mahasiswa Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) Universitas Lampung (Unila) menciptakan inovasi SIPANDU Blockchain Bansos.--FOTO ISTIMEWA
BANDARLAMPUNG - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) Universitas Lampung (Unila) menciptakan sebuah inovasi teknologi yang berdampak. Yakni SIPANDU: Inovasi Presisi Pengawasan Bansos Terpadu – Menjamin Akurasi Tepat Sasaran dan Validitas Data Anti-Duplikasi.
SIPANDU merupakan platform digital berbasis web yang dirancang sebagai sistem terintegrasi untuk memverifikasi, memvalidasi, serta memantau proses distribusi bantuan sosial (bansos). Mengusung teknologi blockchain, sistem ini mampu mencatat setiap transaksi dan penyaluran bansos secara permanen, transparan, serta bebas manipulasi data.
Tim PKM-VGK Unila ini diketuai Imrohatus Soleha (FH 2023) dengan dua anggota timnya, yaitu M. Rizky Herliansyah (FISIP 23) dan Zahwa Namira Ajani (FISIP 23). Selama persiapan, tim dibimbing Maya Shafira, S.H., M.H. selaku dosen Fakultas Hukum Unila.
Permasalahan seperti data ganda, proses verifikasi manual yang lambat, hingga dugaan korupsi bansos yang kerap mencuat setiap tahunnya, menjadi latar belakang utama lahirnya gagasan SIPANDU.
Tak hanya itu. Fenomena sosial di lingkungan sekitar, seperti penyaluran bansos yang diberikan kepada kerabat atau pihak yang tidak berhak, juga menjadi perhatian serius tim.
Dalam proses pengembangan SIPANDU, tim memulai dengan riset mendalam terkait alur penyaluran bansos di Indonesia, tantangan-tantangan di lapangan, serta celah teknologi yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya dengan mengintegrasikan sistem blockchain.
Penggunaan blockchain menjadi keunggulan utama SIPANDU, karena menjadikan setiap transaksi dan penyaluran tercatat secara permanen, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi.