Kawanan Monyet Turun ke Pemukiman Sudah Kembali ke Gunung Sulah

TURUN KE JALAN: Gerombolan monyet yang terlihat di Jalan Sultan Agung, Way Halim. -FOTO DOK WARGA-

BANDARLAMPUNG — Warga Wayhalim sempat dihebohkan oleh kemunculan segerombolan monyet liar yang turun ke kawasan permukiman, termasuk di sekitar Hotel Tango, dalam beberapa hari terakhir. 

Tetapi kini warga dapat bernapas lega. Gerombolan monyet tersebut telah kembali ke habitat asal mereka di Gunung Sulah.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung, Dedeh Ernawati, menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam menangani situasi tersebut. 

Dirinya menyebut, kemunculan kawanan kera ini terjadi karena hewan-hewan tersebut diduga turun karena sedang mencari makanan.

"Penanganan satwa liar seperti monyet ini memang perlu kolaborasi. Kami sudah berkomunikasi dengan BKSDA, dan penanganan bisa dilakukan bersama aparat wilayah setempat, seperti RT, lurah, camat, serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Untuk teknis penangkapan, bisa berkoordinasi langsung dengan BKSDA," ujar Dedeh, Jumat, 1 Agustus 2025.

Menurut laporan dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, BKSDA Bengkulu telah mengirim tim ke lokasi di Jalan Sultan Agung. 

Hasil pemantauan tim di lapangan menunjukkan jumlah monyet yang turun ke permukiman mencapai lebih dari 30 ekor. 

Namun, berdasarkan informasi dari warga dan tukang parkir di sekitar lokasi, kawanan tersebut telah kembali ke Gunung Sulah pada Kamis sore.

Dedeh menjelaskan, kejadian seperti ini memang bisa terjadi, khususnya saat satwa merasa kekurangan makanan di habitat aslinya. Meski begitu, ia menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan apabila melihat monyet turun kembali, segera laporkan ke BKSDA atau aparat terkait agar bisa ditangani dengan baik," tandasnya.

Pihaknya juga mengingatkan agar warga tidak memberikan makanan sembarangan kepada satwa liar karena dapat memicu ketergantungan dan membahayakan interaksi antara manusia dan hewan.(*) 

Tag
Share