IHSG Dibuka Menguat Ditopang Capital Inflow dan Meredanya Ketegangan Perdagangan Global

IHSG dibuka menguat didorong optimisme pasar terhadap kesepakatan dagang global dan arus modal asing. -FOTO IST -
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada awal perdagangan Kamis (24/7), seiring meningkatnya arus modal asing ke pasar saham domestik dan membaiknya sentimen global terkait hubungan perdagangan internasional.
IHSG naik 15,85 poin atau 0,21 persen ke level 7.485,08. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami kenaikan sebesar 3,00 poin atau 0,38 persen ke posisi 793,44.
Menurut Analis Panin Sekuritas, Reydi Octa, prospek penguatan IHSG masih terbuka lebar didorong sejumlah faktor eksternal dan internal. “Kami melihat adanya momentum positif dari meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), penurunan tarif dengan Jepang, serta penguatan nilai tukar Rupiah dan arus masuk modal asing yang cukup besar,” ungkap Reydi dalam risetnya.
Pada sesi perdagangan sebelumnya, Rabu (23/7), IHSG ditutup mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH) di level 7.469,23 dengan nilai transaksi mencapai Rp15,8 triliun. Investor asing turut mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp664 miliar.
Dari mancanegara, perkembangan positif tercermin dari kemajuan negosiasi dagang AS-UE, di mana sejumlah diplomat menyatakan adanya kemungkinan penurunan tarif impor produk UE ke AS menjadi sekitar 15 persen dari sebelumnya 30 persen.
Sentimen serupa juga datang dari kawasan Asia setelah AS dan Jepang menyepakati penyesuaian tarif yang kini turun menjadi 15 persen dari sebelumnya 25 persen.
Namun, pelaku pasar tetap waspada menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29-30 Juli 2025. Meski Presiden AS Donald Trump kembali mendesak penurunan suku bunga, The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dari sektor komoditas, harga timah naik 2,22 persen dan emas menguat 1,05 persen. Sebaliknya, harga minyak mentah dunia melemah, dengan Brent turun 1,45 persen dan Nymex turun 0,12 persen. Harga tembaga melonjak 1,72 persen ke rekor baru US$5,9 per pon, dipicu oleh kebijakan tarif AS terhadap produk tembaga olahan untuk memperkuat industri dalam negeri.
Sementara itu, dari rilis data ekonomi global yang dijadwalkan Kamis (24/7): Jerman: Indeks HCOB Manufacturing PMI Flash Juli 2025 diperkirakan naik ke 49,4 dari 49 pada Juni, meski masih di zona kontraksi.
Inggris: S&P Global Manufacturing PMI Flash diproyeksi naik tipis ke 48 dari 47,7 pada bulan sebelumnya.
AS: S&P Global Manufacturing PMI Flash diprediksi turun ke 52,5 dari 52,9 pada Juni.
Untuk bursa Eropa pada Rabu (23/7), sebagian besar ditutup menguat. Euro Stoxx 50 naik 1,00 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,42 persen, CAC 40 Prancis menguat 1,37 persen, sementara DAX Jerman justru turun 0,83 persen.
Wall Street juga ditutup di zona hijau. Dow Jones naik 507,85 poin atau 1,14 persen ke 45.010,29. S&P 500 menguat 0,78 persen menembus rekor ke 6.358,91, dan Nasdaq menguat 0,61 persen ke 21.020,02 — penutupan pertama kali di atas level 21.000.
Di kawasan Asia, bursa saham juga dibuka positif: Nikkei Jepang menguat 787,18 poin (1,05%) ke 41.963,50; Shanghai naik 8,93 poin (0,25%) ke 3.591,76; Hang Seng menguat 104,06 poin (0,41%) ke 25.629,00; dan Straits Times Singapura naik 18,49 poin (0,44%) ke 4.249,00.
Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada level 6.195 pada Jumat (11/4) pagi. Kemudian pelan-pelan pada pukul 09.38 WIB, IHSG sedikit menanjak ke level 6.252. Namun, angka tersebut masih dalam zona merah atau turun 1,261 setara dengan 0,02 persen.
Mengutip RTI Business, volume transaksi tercatat 3.485 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2761 triliun. Adapun frekuensi transkasi tercatat 259.780 kali.
Pada pembukaan perdagangan, sebanyak 221 saham tercatat menguat, 248 saham melemah, dan 183 saham tidak mengalami pergerakan alias stagnan.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak naik signifikan seiring pelaku pasar merespon positif penundaan implementasi tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
IHSG dibuka menguat signifikan 302,62 poin atau 5,07 persen ke posisi 6.270,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 44,78 poin atau 6,69 persen ke posisi 714,15.
“IHSG hari ini berpotensi rebound mengikuti pergerakan bursa AS karena melemahnya tensi perang dagang setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif 90 hari, kecuali untuk China,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan tarif langsung selama 90 hari untuk berbagai negara, yang sedikit memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang khawatir tentang dampak ekonomi global dari kebijakan perdagangan AS.
Namun demikian, Gedung Putih tetap mengenakan bea masuk menyeluruh sebesar 10 persen pada hampir semua impor AS. Jeda tarif yang lebih berat pada puluhan negara terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut berlaku.
Di sisi lain, Trump tetap menaikkan pungutan atas impor China menjadi 125 persen. Kenaikan tarif Tiongkok merupakan balasan atas pengumuman Tiongkok tentang pungutan sebesar 84 persen atas barang-barang AS yang dimulai pada 10 April 2025. (ant/c1/abd)