BMKG Lampung Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Warga Diminta Waspada

BMKG Lampung mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan, 1–7 Juli 2025. -FOTO DOK. RLMG -
BANDARLAMPUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan, mulai 1 hingga 7 Juli 2025.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto menyampaikan bahwa tingginya aktivitas konvektif serta pola sirkulasi siklonik menjadi faktor utama pemicu cuaca ekstrem di wilayah Lampung.
“Gelombang Equator Rossby dan Gelombang Low Frequency yang aktif turut meningkatkan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat, disertai petir dan angin kencang. Suhu muka laut yang hangat juga mendukung terbentuknya awan hujan,” ujar Rudy, Senin (30/6/2025).
BACA JUGA:Keluarga Pasrah Pratama Wijaya Kusuma dengan Hasil Ekshumasi
BMKG mencatat kelembapan udara di Lampung cukup tinggi, berkisar antara 60–95% di berbagai lapisan atmosfer, yang memenuhi kriteria pembentukan awan konvektif dan hujan deras, terutama pada siang hingga sore hari.
Rudy menjelaskan, intensitas hujan diperkirakan bervariasi dari ringan (5–20 mm/hari) hingga sangat lebat (>100 mm/hari), disertai potensi angin kencang yang bisa mengakibatkan kerusakan ringan hingga berat.
“BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir, tanah longsor, dan wilayah pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti informasi serta peringatan dini yang kami rilis melalui kanal resmi,” katanya.
Ia menambahkan, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam meminimalkan dampak cuaca ekstrem.
Wilayah yang Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem:
1 Juli 2025: Mesuji, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus, Lampung Barat, Pesisir Barat, Metro, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung.
2–3 Juli 2025: Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat, dan Pesawaran.
4–7 Juli 2025: Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Pesawaran, Pesisir Barat, dan Lampung Barat.
BMKG mengingatkan masyarakat agar selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan tetap mengutamakan keselamatan diri serta keluarga di tengah potensi bencana hidrometeorologi.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa hingga awal Juni 2025, baru sekitar 19 persen wilayah Indonesia yang memasuki musim kemarau. Sisanya masih berada dalam kategori musim hujan.