Rute Kereta Gantung Bandar Lampung Dialihkan ke Air Terjun Batu Putu
Eva Dwiana-FOTO IST -
BANDAR LAMPUNG — Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengungkapkan terjadi perubahan rute rencana pembangunan kereta gantung di Kota Tapis Berseri. Semula rute tersebut akan melintas di pesisir pantai, namun kini dialihkan menuju Air Terjun Batu Putu.
“Alhamdulillah, mereka (investor) tampak antusias. Nanti kami akan kembali memaparkan rincian lebih lengkap di Tiongkok, karena mereka ingin lebih mengenal keindahan yang dimiliki Kota Bandar Lampung,” ujar Eva Dwiana, Minggu (15/6/2025).
Proyek kereta gantung yang sepenuhnya dibiayai investor tersebut memang dirancang untuk menonjolkan keindahan kota, gunung, dan laut yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan. Dengan rute sepanjang 6,9 kilometer dari rumah dinas wali kota menuju Air Terjun Batu Putu, kereta gantung diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Selain itu, juga akan disediakan sejumlah fasilitas spektakuler, seperti eskalator yang akan memudahkan pengunjung mencapai bawah air terjun. “Banyak sekali yang mereka ajukan, salah satunya eskalator menuju air terjun,” tambahnya.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Jajaki Proyek Kereta Gantung Rp2,5 Triliun dengan Investor Asal China
Eva Dwiana optimistis, proyek tersebut akan memberikan dampak positif, khususnya bagi perekonomian dan pariwisata di Bandar Lampung, dengan memanfaatkan potensi keindahan alam yang dimilikinya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung tengah melakukan penjajakan kerja sama dengan investor mengenai pembangunan kereta gantung pertama di Provinsi Lampung.
Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan menyatakan, pembahasan terkait kerja sama tersebut masih terus bergulir. “Masih dijajaki, pertemuannya terus berjalan. Tunggu saja hasilnya,” ujar Iwan, Kamis (12/6/2025).
Sebelumnya, Eva Dwiana juga menegaskan bahwa pembangunan kereta gantung tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandar Lampung, melainkan berasal sepenuhnya dari investor.
BACA JUGA:Calo Diduga Kuasai Kursi Kereta Api Tanjungkarang
Kereta gantung diharapkan dapat menjadi ikon dan destinasi wisata unggulan di Bandar Lampung, mirip dengan kereta gantung di Thaif, Arab Saudi, dan Singapura — namun ukuran lebih sesuai kondisi di kota tersebut. “Kalau di Thaif dan Singapura kapasitasnya 8–10 orang per kabin, mungkin di sini 6–7 orang per kabin,” jelasnya.
Eva juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar proses pembangunannya berjalan lancar. “Insyaallah, mohon doanya. Proyek ini nantinya dapat bermanfaat untuk pariwisata di Bandar Lampung,” katanya.
Proyek yang nantinya memanfaatkan lahan seluas dua hektare di sekitar rumah dinas wali kota tersebut tengah menunggu proses perizinan dari Kementerian Kelautan.
Dedi Sutiyoso, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, juga menegaskan bahwa pembangunan kereta gantung tidak menggunakan dana APBD, tapi sepenuhnya dibiayai oleh investor. “Pembangunannya nanti sepenuhnya oleh investor, bukan dari kami,” katanya.