Pemkot Bandar Lampung Jajaki Proyek Kereta Gantung Rp2,5 Triliun dengan Investor Asal China

Sekretaris Kota Bandarlampung Iwan Gunawan-FOTO DOK. RADAR LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung tengah menjajaki kerja sama dengan investor asal Tiongkok untuk membangun kereta gantung pertama di Provinsi Lampung.
Proyek pariwisata ini diproyeksikan menelan investasi senilai Rp2,5 triliun dan sepenuhnya dibiayai oleh pihak investor tanpa melibatkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, menyebutkan bahwa pembahasan proyek masih dalam tahap penjajakan dan akan dilanjutkan dalam waktu dekat.
“Masih penjajakan dengan investor. Bulan ini kita bahas lebih lanjut. Tunggu saja,” ujar Iwan, Kamis, 12 Juni 2025.
Sebelumnya, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi ikon wisata baru yang dirancang menyerupai kereta gantung di Thaif (Arab Saudi) dan Singapura, namun dalam skala yang lebih kecil.
“Kereta gantung ini kapasitasnya sekitar 6-7 orang per kabin. Kalau di luar negeri bisa 8-10 orang, kita sesuaikan dengan kebutuhan,” ujarnya.
BACA JUGA:Buruh PT San Xiong Steel Kembali Demo, DPRD Lampung Janji Panggil Manajemen
Wahana ini direncanakan berdiri di atas lahan seluas dua hektare yang saat ini merupakan area rumah dinas Wali Kota. Eva bahkan menyatakan kesiapannya pindah ke rumah yang lebih kecil demi kelancaran proyek.
“Insyaallah, nanti Bunda pindah ke rumah yang lebih kecil. Sayang pemandangan seindah itu hanya saya yang menikmati,” katanya.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, seluruh pembiayaan dan pelaksanaan proyek akan menjadi tanggung jawab pihak investor.
“Pembangunannya sepenuhnya dilakukan oleh investor, tidak menggunakan dana APBD,” tegas Dedi.
Eva mengungkapkan, investor telah melakukan presentasi awal dan mengundang Pemkot untuk melihat desain dan konsep detail di bulan Juni. Proyek ini juga akan mengintegrasikan fasilitas lain seperti hotel dan restoran untuk mendukung sektor pariwisata dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pemerintah menyediakan lahan, investor memberikan pendanaan. Dengan skema bagi hasil yang adil, proyek ini diharapkan mendongkrak ekonomi lokal dan PAD,” ujarnya.
Menariknya, proyek kereta gantung ini dirancang menyeberangi laut dan akan memakan waktu sekitar 40 menit perjalanan, memberikan pengalaman wisata yang unik di Bandar Lampung.