Lima Prioritas Pembangunan Infrastruktur

PENUTUPAN: Penutupan International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6).-FOTO IST -

Prabowo Yakin Ekonomi Indonesia Kejutkan Dunia

JAKARTA - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan lima prioritas utama strategi pembangunan infrastruktur nasional dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto. 

Penyampaian tersebut dilakukan dalam penutupan International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6).

BACA JUGA:Jamaah Haji Lamteng Wafat Jelang Kepulangan

’’Bapak Presiden sering mengingatkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang berdaulat, tidak hanya secara teritorial, tetapi juga dalam ketahanan pangan, air, dan energi. Arah tersebut harus kita wujudkan dalam bentuk kebijakan konkret infrastruktur nasional,” ujar AHY dalam pidatonya.

AHY menyebutkan, arah pembangunan infrastruktur nasional dirumuskan dalam lima prioritas strategis, diantaranya, Infrastruktur untuk Ketahanan Pangan dan Air, dimana, Pemerintah tengah merehabilitasi lebih dari 2,5 juta hektare jaringan irigasi, membangun bendungan serbaguna, serta memperkuat infrastruktur logistik pertanian, cold storage, dan sistem penyediaan air minum.

 “Ini adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada petani, nelayan, dan desa. Kemandirian pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Infrastruktur kini tidak hanya membangun fisik, tapi juga keadilan sosial dan kemandirian,” tegas AHY.

Lalu, Infrastruktur Energi Bersih. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas listrik sebesar 69,5 GW, dengan 76% berasal dari energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, hidro, panas bumi, serta waste to energy.

Langkah ini mendukung target Net Zero Emission 2060 dan menjawab lonjakan kebutuhan energi dari industri, kendaraan listrik, serta pusat data digital berbasis kecerdasan buatan (AI).

Kemudian, Konektivitas Merata dan Terintegrasi. Pemerintah fokus membangun koridor transportasi terpadu yang mencakup jalan, pelabuhan, rel kereta, dan bandara, dengan prioritas kawasan Indonesia Timur.

“Konektivitas tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik dan menurunkan I-Core, tetapi juga memperkuat pertahanan wilayah, menghubungkan pusat produksi pangan, logistik nasional, dan jalur evakuasi bencana,” ujar AHY.

Pemerintah juga mendorong perluasan konektivitas digital melalui pembangunan jaringan broadband dan pusat data regional.

Selanjutnya, Kota Layak Huni dan Tangguh. AHY memproyeksikan pada 2045, lebih dari 70% penduduk Indonesia akan tinggal di kota. Untuk itu, pemerintah berinvestasi pada pengembangan perumahan terjangkau, transportasi publik ramah lingkungan, pengendalian banjir, dan pengelolaan sampah.

“Tujuannya adalah mewujudkan kota yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan,” katanya.

Tag
Share