Siswi SMA Al Kautsar Raih Nilai UTBK Tertinggi di Lampung dan 30 Nasional

BENTUK APRESIASI: Warek Bidang Akademik Unila Prof. Eng. Suripto Dwi Yuwono bersama jajaran dan Kepala SMA Al Kautsar Eko Anzair didampingi wali kelas XII.6 Mustakim saat mengunjungi rumah Feilitha di Perum BKP, Kemiling, Bandarlampung, Minggu (1/6). --FOTO ISTIMEWA

 

Terkait program persiapan menghadapi UTBK di sekolah, Eko menyatakan pihaknya memiliki program Peningkatan Prestasi Akademik Sekolah (P3AS) bagi siswa-siswa kelas XII yang dimulai sejak semester genap. ’’Program ini dikhususkan bagi siswa-siswa yang akan masuk perguruan tingi melalui jalur UTBK. Siswa diberi bimbingan intens berupa latihan soal-soal prediksi UTBK menggunakan modul yang telah dibuat oleh guru-guru SMA Al Kautsar. Di dalam program P3AS itu juga ada tryout, rata-rata dua sampai tiga kali dalam satu program itu. Setelah didapat nilai-nilai tryout, siswa bisa ke tim konsultasi, ke guru BK, dan wali kelas untuk mendapatkan arahan pilihan jurusan atau perguruan tinggi negeri sesuai nilai tryout dengan passing grade di kampus yang dituju,” jelasnya.

 

Sementara Feilitha mengaku sangat senang dinyatakan lulus di jurusan kedokteran yang memang menjadi cita-citanya sejak kecil. ’’Pas dinyatakan lulus pasti senang lah, udah dari kelas XI kan nyicil belajar, beli-beli buku UTBK segala macam. Jadi seneng banget, udah terbayarkan semua. Terus tahu paling besar juga, sebenarnya ekspektasinya 700-an. Nggak jauh-jauh dari nilai tryout lah. Rupanya lebih jauh, Alhamdulillah,” tutur Feilitha.

 

Menurut Feilitha, sebenarnya dia juga masuk siswa eligible SNBP dan memilih satu pilihan saja, yaitu di jurusan kedokteran Unila. ’’Tapi, gagal karena teman-temannya yang memiliki rangking di atasnya juga banyak yang memilih kedokteran Unila. Tercatat ada empat siswa SMA Al Kautsar yang diterima di Fakultas Kedokteran Unila melalui jalur SNBP. Sedangkan sembilan siswa lolos lewat jalur UTBK SNBT,’’ ucapnya.

 

Kegagalan di SNBP semakin memacu semangat Feilitha untuk lebih giat mengerjakan latihan soal dan tryout, baik dari bank soal yang disediakan sekolah, lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation tempat les, maupun link-link tryout yang direkomendasikan oleh kakak-kakak tingkat yang sudah kuliah di berbagai PTN favorit di Indonesia.

 

’’Ada sih beberapa soal yang tidak pernah ketemu di tryout, berupa materi pelajaran gitu. Jadi, saya skip-skip gitu. Saya kerjain yang saya bisa dulu, yang belum bisa dikerjainnya terakhiran,” ujar Feilitha.

 

Ayahanda Feilitha, Eris Susanto, sangat bersyukur dan bangga atas kegigihan anaknya yang akhirnya membuahkan hasil membanggakan. 

 

Menurut Eris Susanto, anaknya sejak awal kukuh memilih jurusan kedokteran. ’’Padahal sempat merayu untuk mengambil jurusan lain, seperti jurusan hukum. Tapi, cita-cita anaknya tidak tergoyahkan. Masya Allah, luar biasa. Bersyukur kepada Allah karena memang menjadi target kami sebagai orang tua bagaimana caranya bisa tercapai cita-cita anak. Pastinya doa kami tidak putus-putus, karena anak punya cita-cita yang luar biasa. Saya setiap hari upayakan ke masjid, nggak pulang-pulang. Sampai dimarahin saya sama istri. Karena itu tadi, ya untuk memohon. Kita bersandar kepada Allah saja,” ujarnya.

 

Tag
Share