Dalam COP28 di Dubai, PLN Berhasil Jaring 14 Kerja Sama Global

Penandatanganan MoU antara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (depan kanan) dengan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi (depan kiri) terkait dengan pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional disaksikan Menteri Energi UEA, Suhail Mohamed Al Maz--

Kesebelas, PT PLN (Persero) juga menyetujui kerja sama dengan Perusahaan Energi Nasional Abu Dhabi, PJSC (TAQA) untuk mengembangkan interkoneksi sistem transmisi tenaga listrik dan smart grid di Indonesia.

Kerja sama PLN dan TAQA akan mempercepat transisi energi melalui pengembangan jaringan listrik dan jaringan interkoneksi yang lebih baik, serta pengembangan dan implementasi teknologi smart grid yang memungkinkan pengelolaan dan distribusi sumber energi terbarukan secara efektif dan stabil.

keduabelas, PT PLN (Persero), melalui perusahaan kuasi holding PLN Nusantara Power (PLN NP), mengadakan perjanjian dengan perusahaan Singapura Sembcorp Utilities Pte Ltd.

untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50 megawatt (MW). Kami sepakat untuk bekerja sama. Ibukota (IKN) Kepulauan (PLTS).

Kedua belas, PT PLN (Persero) melalui sub holding PLN Nusantara Power (PLN NP) menyepakati kerja sama dengan perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte Ltd dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ketiga belas, PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Nusantara Power (PLN NP) menyepakati kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk dalam utilisasi Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) milik PLTA Bukit Asam sebagai bahan penetralisir air asam bekas tambang di wilayah konsesi pertambangan batu bara PT Bukit Asam.

Keempat belas,  PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Nusantara Power (PLN NP) menyepakati kerja sama dengan Korean Hydro & Nuclear Power (KHNP) Co. Ltd dalam menjajaki pra kajian kelayakan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia dengan teknologi small modular reactor.

Darmawan menjelaskan  emisi yang dihasilkan dari sektor ketenagalistrikan Indonesia saat ini sekitar 260 juta metrik ton.

Jika dibiarkan, maka jumlah tersebut akan meningkat menjadi 1 miliar metrik ton pada tahun 2060.

Untuk itu, PLN mengambil langkah agresif dengan mendesain ulang Rancana Usaha Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional dan menghapus rencana penambahan 13 Gigawatt (GW) pembangkit berbasis batubara. Langkah ini mampu menghindarkan emisi hingga 1,8 miliar metrik ton CO2.

“Seperti yang Anda ketahui, saat ini kami sedang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyelaraskan Rencana Proyek Tambahan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) paling ramah lingkungan sepanjang sejarah Indonesia.

“Kami bersyukur proyek heroik ini mendapat dukungan penuh dari dunia internasional, dan kami yakin kerja sama ini akan mempercepat transisi energi Indonesia secara signifikan,” kata Darmawan.

PLN juga mengembangkan Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Program ARED akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik PLN secara signifikan dengan 75% energi terbarukan dan 25% gas.

“Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan penuh dari komunitas internasional, PLN akan mencapai trilema transisi energi, dimana energi yang kami hasilkan terjangkau bagi masyarakat lokal dan pasokan listriknya terjamin. Saya optimis kita bisa mencapainya,” kata Darmawan.

Pak Darmawan menekankan bahwa transisi energi juga penting untuk mempercepat pertumbuhan dan memperluas kapasitas nasional melalui penciptaan lapangan kerja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan