RAHMAT MIRZANI

Dalam COP28 di Dubai, PLN Berhasil Jaring 14 Kerja Sama Global

Penandatanganan MoU antara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (depan kanan) dengan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi (depan kiri) terkait dengan pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional disaksikan Menteri Energi UEA, Suhail Mohamed Al Maz--

BACA JUGA:Ini Enam Strategi Kemenag Tingkatkan Kualitas PTKN

Ketujuh, PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Pupuku Indonesia dan perusahaan Arab Saudi ACWA Power mengembangkan industri terintegrasi green hydrogen dan green amonia di Gresik. Sebagai bagian dari kemitraan ini, Pembangkit Hidrogen Hijau (GHP) akan ditenagai oleh energi baru terbarukan (EBT).

Hidrogen hijau diubah menjadi amonia hijau di pabrik amonia Petrokymia Gresik. Amonia hijau dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk, dll.

kedelapan, PT PLN (Persero) menyetujui kerja sama dengan ACWA Power dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat. Dengan memanfaatkan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Waduk Saguling di Jawa Barat, PLN akan mengulangi kesuksesan PLTS terapung Chirata.

Hal ini didasari oleh besarnya potensi tenaga surya di Indonesia dan luas danau di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong energi terbarukan.

Kesembilan, PT PLN (Persero) mengembangkan teknologi smart grid untuk mengintegrasikan sistem ketenagalistrikan, menghubungkan sumber energi baru terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik dan memberikan solusi untuk listrik intermittent.

BACA JUGA:Dugaan Perzinaan Oknum Sekcam dan Guru Belum Ada Titik Terang

Dan sepakat untuk bekerja sama dengan perusahaan listrik Mesir Elsewedy Electric.

Pemadaman listrik dapat mengakibatkan pembangkit listrik tidak beroperasi. Listrik EBT seperti angin dan matahari.

Selain itu, kemitraan ini akan mempercepat penerapan hilir teknologi pengukuran cerdas untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Kesepuluh PT PLN (Persero) sepakat untuk bekerja sama dengan perusahaan Perancis Hydrogen De France (HDF Energy) untuk mengembangkan pembangkit listrik hibrida sel bahan bakar hidrogen di Indonesia.

Setelah sukses memproduksi hidrogen hijau di Indonesia, PLN berencana mengembangkan pembangkit listrik berbasis hidrogen dengan dukungan HDF Energy.

Melalui kemitraan ini, PLN akan mengembangkan pemanfaatan hidrogen melalui proses elektrolisis dan mengubahnya menjadi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil. Selain itu, para pihak sepakat untuk bersama-sama menjajaki pengembangan pembangkit listrik beban dasar dan non-intermiten berdasarkan energi terbarukan, baterai, dan hidrogen.

Termasuk kemungkinan pembentukan perusahaan patungan untuk mengembangkan proyek EBT di wilayah 3T (terluar, terdepan, terdepan), khususnya di Indonesia bagian timur, yang awalnya fokus di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA:Menko Airlangga Hartarto Beber Strategi Hadapi Gejolak Ekonomi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan