APBN Surplus Rp4,3 T pada April 2025 setelah Defisit 3 Bulan

Radar Lampung Baca Koran--
JAKARTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus sebesar Rp4,3 triliun hingga akhir April 2025. Surplus ini menjadi titik balik setelah pemerintah mengalami defisit anggaran selama tiga bulan berturut-turut sejak Januari.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pembalikan arah ini terjadi karena akselerasi pendapatan negara yang cukup signifikan pada April.
Ia menyebut selama Januari hingga Maret, defisit terjadi akibat tekanan pada penerimaan pajak, antara lain karena restitusi yang cukup besar dan penyesuaian tarif efektif pajak penghasilan (PPh) 21.
Total pendapatan negara hingga akhir April tercatat sebesar Rp 810,5 triliun. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan yang positif, terutama dari sektor perpajakan dan bea cukai, yang menunjukkan realisasi lebih cepat dibandingkan target tahunan.
Menurut Sri Mulyani, bea dan cukai bahkan telah mencapai lebih dari 33% dari target, sedangkan total pendapatan negara mendekati 27%.
BACA JUGA:Susu Kambing yang Bisa Cegah Virus SARS-CoV-2
Sementara itu, belanja negara pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 806,2 triliun atau sekitar 22,3% dari pagu anggaran 2025. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan negara tumbuh lebih cepat dibandingkan belanja, yang pada umumnya masih berada di kisaran 20%.
Sri Mulyani juga menyoroti bahwa transfer ke daerah menjadi komponen belanja yang tumbuh paling tinggi, berperan penting dalam menjaga keseimbangan fiskal antara pusat dan daerah.
Dengan kombinasi percepatan pendapatan dan belanja yang masih terjaga, APBN hingga April 2025 berhasil mencatatkan surplus yang mencerminkan perbaikan kondisi fiskal dan pengelolaan anggaran yang lebih efisien.
Surplus APBN ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional, terutama di tengah upaya menjaga pertumbuhan dan stabilitas keuangan negara sepanjang 2025. (beritasatu/c1/yud)