Otomotif Terus Jaga Produksi untuk Penuhi Pasar Ekspor

PRODUKSI MOBIL: Proses pembuatan mobil di pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Cikarang, Kabupaten Bekasi--FOTO DINARSA KURNIAWAN/JAWAPOS.COM

 

Bicara soal ekspor, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) harus menerima tantangan pemerintah untuk mewujudkan target ekspor satu juta unit di tahun ini. Sampai Februari 2025 lalu, Gaikindo mencatat ekspor mobil buatan Indonesia sebanyak 36.789 unit, naik 10,1 persen dibandingkan Januari 2025 yang mencapai 33.423 unit.

 

Secara year-on-year (yoy), ekspor ini juga naik 5,5 persen dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 34.871 unit. Kondisi geopolitik terkini menjadi perhatian tersendiri bagi Gainkindo. Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan, dengan adanya tarif impor baru dari Amerika Serikat (AS) berisiko mengganggu rantai pasok industri otomotif global, sehingga dikhawatirkan turut berdampak ke Indonesia.

 

"Yang kita harus waspadai adalah banjirnya produk dari luar negeri ke Indonesia, termasuk industri otomotif. Kami telah berkoordinasi dengan semua teman-teman di industri otomotif," ujar Nangoi.

 

Menurut Nangoi, berbagai negara yang terdampak tarif Trump akan mengalihkan ekspornya ke negara-negara Asia Tenggara, sehingga pasar otomotif Indonesia berisiko dibanjiri produk impor. "Ekspor kita saat ini sudah cukup baik dan stabil. Ini yang saya khawatir, jangan sampai terganggu dan market kita dipotong oleh negara lain, karena mereka juga kelebihan [stok] produknya, sebab mereka susah untuk mengekspor ke Amerika. Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati sekali di sini," tegasnya. (jpc/c1)

 

Tag
Share