Otomotif Terus Jaga Produksi untuk Penuhi Pasar Ekspor

PRODUKSI MOBIL: Proses pembuatan mobil di pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Cikarang, Kabupaten Bekasi--FOTO DINARSA KURNIAWAN/JAWAPOS.COM

JAKARTA - Meski pasar otomotif domestik masih dalam kondisi landai, dapur produksi para pelaku industri otomotif tetap digenjot untuk mempertahankan suplai buat pasar ekspor. Indonesia diketahui menjadi hub produksi dan ekspor untuk beberapa pabrikan industri otomotif.

 

Salah satunya pabrikan Korea Selatan, Hyundai. Production Director PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) Wiranata Suganda mengatakan bahwa tahun lalu HMMI memproduksi sekitar 84.000 kendaraan Hyundai. Wira mengatakan, sejak awal berdiri pada 2019 cukup konsisten memproduksi kendaraan roda empat di angka 80.000 ribuan unit per tahun. Kendaraan tersebut diproduksi untuk memenuhi market domestik dan ekspor. 

 

"Untuk ekspor kita fokus ke dua model, Stargazer dan Creta. Itu (diekspor, red) lebih dari 70 negara. Middle East, Meksiko, dan lain-lain," ujar Wira, di sela kunjungan pabrik Hyundai di Cikarang, Rabu (14/5).

 

Wira menegaskan bahwa pabrik HMMI merupakan bagian dari total investasi Hyundai sebesar Rp20 triliun di Indonesia. Pabrik yang ada saat ini memiliki total kapasitas produksi sebesar 150.000 unit per tahun. Wira memproyeksikan jumlah produksi tahun ini masih akan sama dengan tahun lalu mengingat kondisi pasar otomotif yang relatif landai.

 

Namun, sesuai plan awal, Wira menegaskan bahwa total kapasitas pabrik Hyundai di Indonesia akan digenjot hingga mencapai kapasitas 250.000 unit per tahun. Hal tersebut akan masuk dalam realisasi investasi Hyundai di tahap dua.

 

 

"Bergantung perkembangan market, kita bisa ekspan dari 150 ribu per tahun menjadi 250 ribu. Secara roadmap kapan, itu saya belum bisa menyampaikan," tegasnya.

 

Untuk saat ini, sambung Wira, HMMI memproduksi beberapa model yakni Creta, Stargazer, Kona EV, Ioniq 5, dan New Santa Fe. Xx menegaskan pihaknya cukup optimis ke depan pasar otomotif Indonesia akan lebih positif. "Yang pasti kita akan komitmen untuk TKDN, seperti Kona EV ini kandungan lokal sudah 80 persen," tegasnya.

Tag
Share