Napi Lapas Rajabasa Produksi Tempe Berkualitas, Siap Berwirausaha Usai Bebas

Narapidana Lapas Rajabasa memproduksi tempe berkualitas hingga 30 kg per hari sebagai bagian dari program pembinaan keterampilan.-FOTO IST-

BANDARLAMPUNG – Suasana berbeda terlihat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rajabasa, Bandarlampung. Di tengah aktivitas rutin mencuci dan menjemur pakaian, sekelompok narapidana tampak sibuk di bengkel kerja, memproduksi makanan tradisional: tempe.

Mereka adalah Mashabi dan rekan-rekannya, warga binaan pemasyarakatan yang telah dibekali pelatihan mengolah biji kedelai menjadi tempe. Dengan mengenakan sarung tangan plastik, para napi ini terampil mengaduk kedelai yang telah dicampur ragi.

BACA JUGA:Komisi III DPRD Soroti Jalan Amblas di Atas Underpass Unila

Pelatihan tersebut merupakan program inovasi dari pihak Lapas untuk memberikan bekal keterampilan bagi narapidana, agar kelak saat bebas, mereka bisa mandiri secara ekonomi. Mashabi mengakui bahwa pada awalnya, proses pembuatan tempe terasa asing dan cukup sulit. Namun berkat bimbingan yang rutin, ia dan rekan-rekannya kini mahir dalam setiap tahap produksi.

"Kami berharap keterampilan ini bisa bermanfaat setelah bebas nanti, karena kami sadar tidak mudah diterima masyarakat," ujar Mashabi, salah satu warga binaan.

Kepala Lapas Rajabasa, Ike Rahmawati, menjelaskan bahwa dalam sehari, para napi mampu memproduksi 20 hingga 30 kilogram tempe. Selain digunakan untuk konsumsi internal warga binaan, tempe buatan mereka juga mulai diminati sejumlah rumah makan di luar Lapas.

"Produksi tempe ini bukan sekadar kegiatan ekonomi, tetapi juga menjadi simbol semangat pantang menyerah para napi untuk memperbaiki diri dan kembali diterima di masyarakat," tegas Ike.

Program ini diharapkan mampu memperkuat semangat rehabilitasi dan reintegrasi sosial para narapidana, dengan membekali mereka keterampilan yang nyata dan dibutuhkan. (leo/c1/abd)

 

 

 

Tag
Share