Pohon Tumbang Timpa Pengendara Motor di Jalan Pajajaran, Korban Alami Luka Ringan

Petugas BPBD Bandarlampung mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Pajajaran, Senin (7/4).-FOTO IST -

Sementara itu, BPBD Kota Bandarlampung terus memantau situasi di lapangan dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana alam ini.

Pemerintah Kota Bandarlampung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tim yang siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi potensi bencana alam menjelang berakhirnya Ramadan hingga perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bandarlampung Wakidi, yang menjelaskan sebanyak 27 personel telah diterjunkan untuk menghadapi kemungkinan bencana selama periode tersebut.

“Tentunya, dalam rangka merayakan Idul Fitri, BPBD akan terus standby 24 jam seperti biasa. Kami telah menyiapkan 27 orang personel yang siap siaga dalam satu tim,” ujar Wakidi, Selasa, 25 Maret 2025.

Menurutnya, faktor yang harus terus diwaspadai saat ini adalah penurunan intensitas hujan, yang berpotensi menyebabkan bencana seperti banjir. “Kami tidak bisa memprediksi bencana lainnya, seperti angin puting beliung, namun hujan menjadi fokus utama yang kami waspadai,” tambahnya. 

Wakidi juga menambahkan bahwa meskipun BPBD Kota Bandar Lampung tidak menempatkan posko siaga di setiap kecamatan, namun tim tetap siaga 24 jam di kantor BPBD. “Lokasi posko tetap berada di kantor BPBD. Kami berharap intensitas hujan tetap rendah dan semoga tidak ada bencana yang terjadi selama perayaan Idul Fitri,” tutupnya. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan disertai petir masih mengguyur sebagian besar kota besar di Indonesia, Minggu (23/3). 

Masyarakat diminta waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyertai kondisi tersebut.

Prakirawati BMKG Rira Damanik dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ringan, yakni curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, diperkirakan mengguyur sejumlah kota besar, seperti Medan, Pekanbaru, Bandung, Pontianak, Denpasar, Mataram, Kupang, Palu, Kendari, Makassar, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, dan Jayapura.

Sementara itu, beberapa kota lainnya seperti Padang, Banjarmasin, Tanjung Selor, dan Merauke diperkirakan akan mengalami hujan berintensitas sedang, dengan curah hujan kurang dari 5,0 mm per jam.

Selain itu, BMKG juga memperkirakan bahwa hujan yang disertai petir akan mengguyur kota-kota seperti Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, Bandar Lampung, Semarang, Surabaya, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, dan Nabire.

Untuk kota-kota seperti Banda Aceh, Serang, Jakarta, Yogyakarta, Manado, Gorontalo, dan Ambon, BMKG memprediksi kondisi cuaca berawan dan/atau berkabut sepanjang hari dengan suhu udara berkisar antara 25-30 derajat Celsius.

Rira Damanik juga mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang hampir merata ini dipengaruhi oleh beberapa faktor atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia barat daya Lampung dan Bibit Siklon Tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Aceh hingga Laut Sulawesi turut berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan awan penghujan.

BMKG juga mengingatkan potensi terjadinya gelombang laut tinggi di beberapa wilayah. Gelombang laut diperkirakan bisa mencapai tinggi 2,5 hingga 4 meter akibat peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knots di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur.

Di samping itu, BMKG juga memperingatkan adanya potensi banjir rob di Pesisir Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir diminta untuk lebih waspada terhadap potensi bencana tersebut.

Tag
Share