Lima Kampus UIN Buka FK, Kemenag Minta Tak Sekadar Cetak Dokter

BUKA FK: Jumlah kampus di bawah naungan Kementerian Agama yang membuka fakultas kedokteran (FK) semakin banyak.-FOTO UIN-
JAKARTA - Jumlah kampus di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) yang membuka fakultas kedokteran (FK) semakin banyak. Terbaru, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menyusul empat UIN lainnya yang lebih dahulu membuka FK.
Kemenag meminta kampus-kampus UIN yang membuka FK, tidak sekadar mencetak dokter profesional semata. Tetapi juga mempunyai pemahaman keilmuan yang kuat.
Selain di UIN Sunan Ampel Surabaya, kampus Kemenag lain yang memiliki FK adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
BACA JUGA:Itera Siapkan Ahli Cuaca dan Teknologi Satelit
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Prof. Sahiron mengatakan, kajian Islam dan Sains, khususnya di Fakultas Kedokteran sangat penting. Untuk menuju paradigma yang holistik sebagai ciri khas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Pesan tersebut dikupas dalam Public Discussion Series IKRAR PTKI Seri ke-8, yang digelar Kamis (27/3). Secara khusus mengupas integrasi Ilmu Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Nilai-nilai Keislaman ke dalam Kurikulum Kedokteran atau medis serta Kesehatan di lingkungan PTKI.
Sahiron mengatakan, integrasi Islam dan Sains, terutama dalam konteks kedokteran dan Kesehatan masyarakat menjadi perhatian serius mereka. Terutama dalam memperkuat distingsi antara kedokteran PTKI dengan PTU.
Dia mengatakan, di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ada mata kuliah terkait kajian Al-Qur'an, Hadis, ada pula Thibbun Nabawi. "Bagaimana relevansinya dengan perkembangan tren kedokteran dan Kesehatan saat ini? terutama untuk menjawab pertanyaan mendasar, apa perbedaannya di PTKI dengan PTU? ini pertanyaan mendasar yang harus dijawab dan dicarikan solusi," tutur Sahiron.
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta itu menegaskan, pentingnya tetap menjaga dan memperkuat materi Keislaman pada Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Di sisi lain tidak menambah beban mata kuliah bagi mahasiswa.