Bupati Pringsewu Targetkan Rp30 Miliar dari Pajak, Efisiensi Anggaran Capai Rp40 Miliar

Bupati Pringsewu Hi. Riyanto Pamungkas saat berbicara dalam dialog interaktif dan buka bersama di Pendopo Pringsewu Selatan. -FOTO AGUS SUWIGNYO/RLMG -
PRINGSEWU – Pemerintah Kabupaten Pringsewu menjadikan sektor pajak sebagai andalan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) tahun ini. Bupati Pringsewu Hi. Riyanto Pamungkas menargetkan penerimaan dari sektor ini bisa mencapai Rp25 hingga Rp30 miliar.
Menurut Riyanto, sektor pajak masih memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal. Dua sektor utama yang menjadi fokus adalah pajak kendaraan bermotor (PKB) dan retribusi rumah makan. Khusus retribusi rumah makan, Pemkab Pringsewu akan mengoptimalkan penggunaan tapping box untuk memantau transaksi secara digital.
“Kami juga akan bekerja sama dengan Kejaksaan untuk mendukung optimalisasi ini. Pak Kajari sudah menyatakan kesediaannya untuk menjalin kerja sama,” ujar Riyanto.
Ia menambahkan, langkah optimalisasi pajak kendaraan bermotor juga akan dilakukan secara bertahap.
Senada dengan bupati, Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila, menyampaikan komitmen kuat dalam meningkatkan PAD melalui sektor-sektor strategis seperti PBB, PKB, retribusi, pajak reklame, dan lainnya.
“Pasca efisiensi, Dana Alokasi Umum (DAU) kita mengalami pemotongan. Maka dari itu, PAD harus kita maksimalkan,” kata Umi saat menghadiri acara Khotmil Quran dan santunan Ramadan di Yayasan HHM, Pringsewu Barat.
Ia menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Pringsewu harus menjadi tanggung jawab bersama. “Mari kita jadikan Pringsewu sebagai tambatan hati kita semua,” tambahnya.
Efisiensi anggaran yang dilakukan Pemkab Pringsewu disebut menyentuh hampir semua sektor, kecuali pelayanan dasar masyarakat. Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Riyanto saat dialog interaktif dan buka puasa bersama insan pers, P3KP, dan unsur lainnya di Pendopo Pamungkas, Pringsewu Selatan.
“Pelayanan dasar tetap menjadi prioritas. Efisiensi tidak akan mengganggu sektor tersebut,” tegasnya.
Bupati juga memaparkan bahwa salah satu langkah efisiensi adalah penghapusan 100 persen biaya sewa gedung pemerintah. Dari langkah efisiensi tersebut, Pemkab berhasil menghemat anggaran sekitar Rp 40 miliar, yang kemudian dialihkan ke sektor lain yang lebih prioritas.
“Sebagai contoh, Dinas Kesehatan mendapatkan tambahan anggaran untuk pembelian tempat tidur pasien dari hasil efisiensi,” ujar Riyanto.
Langkah efisiensi ini juga menyasar perjalanan dinas DPRD Pringsewu dan pos anggaran lainnya, sebagai bagian dari upaya memperkuat APBD di tengah keterbatasan dana. (sag/c1/abd)