Iktikaf dan Manfaat bagi Para Mutakif

--FOTO ISTIMEWA
Iktikaf memberikan kesempatan untuk menjauh dari semua itu. Dengan berdiam di masjid, kita menjauhkan diri dari segala kesibukan dunia, sehingga hati bisa lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan jiwa lebih fokus pada Allah SWT.
Kelima, pembersihan hati dari pikiran negatif. Pikiran-pikiran negatif seperti cemas, iri, dan takut kehilangan sering kali memenuhi hati kita. Ketika kita terlibat dalam kesibukan duniawi, perasaan-perasaan ini semakin menguasai kita. Iktikaf, dengan kedamaian dan ketenangannya memberi kita kesempatan untuk membersihkan hati dari perasaan-perasaan tersebut.
Dengan berzikir, berdoa, dan merenung, kita bisa menenangkan pikiran serta menghilangkan rasa takut dan cemas yang tak perlu. Ini seperti obat bagi hati, menjauhkan kita dari rasa sakit hati, kebencian, atau bahkan kesombongan.
Keenam, menghidupkan sunnah dan memperoleh keutamaan Malam Lailatul Qadar. Iktikaf adalah amalan yang dianjurkan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka sudah selayaknya bagi kita yang beriman untuk terus menghidupkan sunnahnya tersebut.
Karena Malam Lailatul Qodar berada di antara 10 hari terakhir bulan suci Ramadan, maka dengan beriktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan, kemungkinan peluang mendapatkan Malam Lailatul Qadar pun semakin besar.
Dalam satu hadist Rasulullah SAW bersabda: ’’Sesungguhnya setiap amalan bergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari)
Semoga dengan sedikit banyak kita mempelajari dan mempraktikan ibadah iktikaf di 10 hari akhir Ramadan ini, memberikan kita kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih khusyuk, dan merasakan perubahan spiritual yang mendalam. Membimbing kita menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih dekat lagi dengan Allah SWT. Aamiin. (*)