Iktikaf dan Manfaat bagi Para Mutakif

--FOTO ISTIMEWA

Oleh: Eriksan, M.Pd.I.

Wakil Kepala Keagamaan SMA IT Arraihan Bandarlampung 

 

RAMADAN merupakan bulan penuh berkah yang memberikan kesempatan bagi setiap muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Layaknya sebuah pertandingan, maka 10 hari terakhir bulan Ramadan ini merupakan penentuan untuk sampai ke garis finis sebagai pemenang. 

Namun, fenomena yang terjadi saat ini justru 10 hari terakhir bulan suci Ramadan, banyak umat Islam yang mulai kendur ibadahnya. Mulai keramaian di masjid setiap salat Isya dan Tarawih saat awal-awal Ramadan, kini mulai beralih ke mal, tempat-tempat makan, dan keramaian lainnya.

Padahal saat 10 akhir Ramadan inilah salah satu kejadian yang membuat bulan suci Ramadan menjadi istimewa. Yaitu peristiwa Nuzulul Quran, di mana disebutkan dalam Alquran sebagai Lailatul Qodar itu lebih baik daripada seribu bulan. 

 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim "Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan) melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim)

 

Adapun salah satu amalan utama yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW di 10 hari terakhir atau penghujung bulan suci Ramadan ini adalah iktikaf, sebuah ibadah yang mengajak individu untuk berdiam diri di masjid dengan niat yang ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT dan merenungi diri.

 

Iktikaf bukan sekadar ritual, melainkan sebuah proses transformasi spiritual yang mendalam. Bertujuan menyucikan jiwa dari berbagai noda duniawi dengan cara memperbanyak ibadah, seperti salat, membaca Alquran, berzikir, dan berdoa. 

 

Tag
Share