Ramadan Bulan Revolusi Mental Dunia

--FOTO ISTIMEWA
Oleh Hi. Rustam Fauzi, S.E., M.Ak.
Pengurus DKM Masjid Burj Al Bakrie Jakarta dan DKM Masjid Nurul Amal, Jl. Panglima Polem, Bandarlampung
SALAH satu keistimewaan bulan suci Ramadan adalah syahru Alquran, yaitu bulan Alquran. Maksudnya adalah permulaan Alquran diturunkan kepada Rasulullah SAW pada bulan Ramadan.
Allah SWT mengisyaratkan bahwa wahyu yang pertama diturunkan kepada Rasulullah SAW pada bulan suci Ramadan. Allah SWT berfirman yang artinya: ’’(Beberapa hari yang ditentukan untuk berpuasa itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.’’ (Surah Al-Baqarah [2]: 185)
Turunnya Alquran kepada Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib Al-Hasyimi Al-Qurasyi menjadi pertanda pengangkatan beliau sebagai seorang nabi utusan Allah. Nabi terakhir, penutup seluruh nabi dan rasul yang akan membimbing seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat.
Para ulama sejarah menjelaskan bahwa pemuda Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib Al-Hasyimi Al-Qurasyi pada saat itu berusia 40 tahun, menurut perhitungan kalender Qamariyah. Ia sedih melihat kerusakan akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak yang menimpa penduduk Makkah maupun suku-suku bangsa Arab lainnya.
Dalam bidang akidah, penduduk Makkah dan bangsa Arab lainnya meyakini bahwa jin-jin, hantu-hantu, dan setan-setan dapat mendatangkan penyakit atau musibah. Mereka meyakini kesialan nasib karena burung-burung tertentu atau bulan-bulan tertentu atau hewan-hewan tertentu.
Dalam bidang ibadah, penduduk Makkah dan bangsa Arab lainnya menyembah berhala-berhala. Mereka meyakini berhala-berhala itu dapat menjadi perantara sampainya doa mereka kepada Allah.