Pemilu 2024, Berebut Elite Lokal
Pemilu yang kompleks seperti di Indonesia memerlukan dukungan sumber daya dan logistik yang sangat besar. Elite lokal yang memiliki sumber daya dan kemampuan ekonomi berpotensi mampu memengaruhi proses Pemilu , terutama dalam tahapan kampanye dan logistik menjelang penghitungan suara. Pengaruh ini bisa memunculkan kesenjangan antara calon yang didukung oleh elite politik lokal dan calon yang bersih dari intervensi pihak tertentu.
Oleh karena itu, peran media massa dan platform digital memegang peran penting dalam menyampaikan informasi mengenai visi, misi, dan program calon. Supaya kekuatan dan akses yang dimiliki para elite lokal tidak disalahgunakan. Jika disalahgunakan, para elite lokal berpotensi hanya mengadvokasi kepentingan pribadinya. Bahkan, tidak cukup hanya di situ, potensi informasi yang bias dan manipulatif pun akan disuguhkan kepada masyarakat. Hal itu akan berakibat pada persepsi masyarakat dalam menentukan hasil Pemilu 2024.
Masyarakat sipil, partai politik, dan calon yang berkompetisi dalam Pemilu 2024 perlu menyuarakan pentingnya pendidikan politik dan kampanye yang sehat. Kampanye Pemilu sebaiknya difokuskan pada program dan visi-misi calon. Bukan gimik semata. Bukan pula pada pencitraan atau serangan terhadap pesaing.
Keterlibatan elite lokal yang bertujuan memenangkan salah satu calon menjelang Pemilu eksekutif dan legislatif merupakan faktor yang cukup mengkhawatirkan dalam mewujudkan pesta demokrasi yang luber dan jurdil. Untuk mengantisipasi dan meminimalkan potensi pengaruh negatif dari elite lokal, perlu langkah-langkah strategis dari pemerintah, penyelenggara Pemilu, partai politik, masyarakat sipil, dan media serta penegak hukum.
Setiap pihak harus berperan serta dan menjaga integritas Pemilu demi tegaknya demokrasi di Indonesia. Sebab, dengan demikian, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menciptakan pemerintahan yang benar-benar mewujudkan aspirasi masyarakat Indonesia. (*)