Studi Tiru Kepala SDN Se-Bandarlampung Bocor

BERANGKAT Rombongan kepala SDN se-Bandarlampung saat berangkat meninggalkan Lampung menuju Solo, Magelang, dan Jogjakarta menggunakan bus Tour & Travel Tampia Star Life di Jl. Urip Sumoharjo, Bandarlampung, Sabtu (22/2) lalu. FOTO IST--
Namun hingga saat itu agenda studi tiru tersebut tak kunjung terlaksana hingga menimbulkan pertanyaan serta kebingungan di kalangan para Kepsek. Apalagi belakangan katanya ada imbauan untuk menabung guna keperluan trip ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
’’Sampai sekarang (saat itu, 9 Agustus 2024) belum ada kejelasan soal study tour ke Bali. Kabar terbaru justru ada rencana mau dialihkan ke Palembang. Itu Kadis malah yang ngomong: ’kita ini mau jalan-jalan ke Palembang, harus nabung dari sekarang’,” jelasnya menirukan pengumuman yang mereka dapat.
Kepada Radar Lampung, sumber lain pun menyampaikan keberatannya terkait pungutan biaya studi tur tersebut. Menurutnya, uang sebesar Rp4,85 juta terbilang besar. Lantaran uang tersebut berasal dari kocek pribadi.
BACA JUGA:Heboh Kasus Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Kejagung: Tahun Ini Aman
Sementara, sambungnya, kegiatan tersebut dinilai tidak benar-benar bermanfaat. “Urgensinya apa gitu lho,” tukasnya.
Dikonfirmasi terkait masalah ini, Ketua K3S yang juga Kepala SDN 2 Rawalaut Kusrina membenarkan adanya penarikan iuran tersebut. Meski begitu, Kusrina menyatakan kegiatan itu sama sekali tidak wajib. ’’Enggak wajib, hanya yang berkenan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/8).
Menurutnya, tidak seluruh kepala SD di Bandarlampung ikut dalam kegiatan tersebut. Namun, Kusrina mengaku tidak mengetahui angka pasti saat diminta menyebutkan jumlah Kepsek yang ikut. “Saya mesti lihat data dulu,” dalihnya.
Kusrina menjelaskan, pihaknya juga telah mengembalikan uang iuran kepada beberapa Kepsek yang kebetulan telah pensiun. Ditanya apakah diperbolehkan bagi Kepsek membatalkan keikutsertaan mereka dalam kegiatan tersebut, Kusrina mempersilakan.
“Untuk yang memang merasa keberatan ya tidak dipaksakan. Silakan cabut kembali,” tegasnya seraya menyatakan bakal mengembalikan uang iuran bagi Kepsek yang membatalkan.
Kusrina menambahkan, ada beberapa alasan yang menyebabkan jadwal kegiatan tersebut mundur. Di antaranya waktu pelaksanaan bertabrakan dengan jadwal pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta inspektorat. Kemudian ada pula Pemilu. Ditambah lagi insiden kecelakaan bus study tour yang membawa rombongan sekolah beberapa waktu lalu.
’’Beberapa pertimbangannya itu. Namun kita akan komunikasikan kembali terkait kepastian keberangkatannya,” jelasnya, Kamis (8/8/2024). (mel/c1/yud)