6 Golongan Orang yang Sebaiknya Menghindari Konsumsi Alpukat

Ada sebagian orang yang dilarang atau dibatasi mengkonsumsi alpukat karena dapat menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan.-Foto Pixabay-
RADAR LAMPUNG - Alpukat dikenal sebagai salah satu buah dengan kandungan gizi tinggi, kaya akan lemak sehat, serat, serta berbagai vitamin dan mineral. Buah ini sering dikonsumsi karena manfaatnya bagi kesehatan, seperti mendukung kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi alpukat secara bebas. Bagi beberapa golongan, konsumsi alpukat justru dapat menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan. Berikut adalah enam kelompok orang yang sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi alpukat:
1. Ibu Menyusui
Meskipun alpukat mengandung lemak sehat yang baik untuk tubuh, konsumsi berlebihan dapat memengaruhi produksi ASI. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan tertentu dalam alpukat dapat mengurangi jumlah ASI yang dihasilkan. Selain itu, bayi yang sensitif terhadap makanan tertentu mungkin mengalami gangguan pencernaan jika ibu mereka terlalu banyak mengonsumsi alpukat. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi alpukat dalam jumlah wajar dan memperhatikan reaksi bayi setelahnya.
2. Penderita Gangguan Pencernaan dan Usus
Orang dengan gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus perlu berhati-hati dalam mengonsumsi alpukat. Kandungan serat dan lemak tinggi dalam alpukat dapat memicu gejala seperti kembung, dispepsia, atau diare jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Untuk menghindari ketidaknyamanan ini, sebaiknya konsumsi alpukat dibatasi, misalnya tidak lebih dari setengah buah per hari.
3. Orang dengan Alergi terhadap Alpukat
Sebagian orang memiliki alergi terhadap alpukat, terutama mereka yang juga alergi terhadap lateks atau buah lain seperti pisang dan kiwi. Gejala alergi bisa beragam, mulai dari gatal-gatal, mual, muntah, sakit kepala, hingga sesak napas dalam kasus yang lebih serius. Jika seseorang mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi alpukat, sebaiknya segera menghentikan konsumsi dan berkonsultasi dengan dokter.
4. Penderita Gangguan Hati
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam alpukat dapat memengaruhi metabolisme kolagen dalam tubuh. Pada penderita penyakit hati seperti sirosis atau penyakit hati berlemak, metabolisme kolagen yang terganggu dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Oleh karena itu, orang dengan gangguan hati sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi alpukat.
5. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat Tertentu
Alpukat dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat dan memengaruhi efektivitasnya. Misalnya, konsumsi alpukat dapat mengurangi efektivitas obat antikoagulan (pengencer darah) atau meningkatkan risiko efek samping pada obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) serta obat penurun kolesterol. Jika sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan alpukat ke dalam pola makan.
6. Orang dengan Obesitas atau yang Sedang Menurunkan Berat Badan
Meskipun mengandung lemak sehat, alpukat memiliki kalori yang cukup tinggi. Satu buah alpukat berukuran sedang bisa mengandung lebih dari 300 kalori, yang berisiko menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan atau memiliki masalah obesitas, konsumsi alpukat sebaiknya dikontrol agar tidak menghambat pencapaian berat badan ideal.