Tentang Hukum Perceraian Dalam Islam

Ilustrasi Islam.pos--
PERCERAIAN menjadi pilihan terakhir yang sebenarnya tidak diinginkan siapa pun. Banyak hal dipertimbangkan sebelum seseorang mengambil keputusan untuk bercerai. Salah satunya adalah penggunaan kata talak.
Sebagaimana dikutif laman pa-cilegon.go.id, secara bahasa, talak berasal dari bahasa Arab yang berarti melepaskan atau membebaskan. Sementara itu, secara istilah, talak diartikan sebagai tindakan memutuskan hubungan pernikahan melalui pengucapan lafaz talak.
Dalam pasal 117 Kompilasi Hukum Islam, talak didefinisikan sebagai pernyataan dari seorang suami di hadapan sidang pengadilan agama yang menjadi salah satu penyebab berakhirnya pernikahan, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 129, 130, dan 131.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa talak adalah tindakan untuk mengakhiri hubungan pernikahan antara suami dan istri, baik secara langsung maupun dalam jangka waktu tertentu, dengan menggunakan lafaz talak atau kata-kata lain yang memiliki arti serupa.
Contoh kalimat yang memiliki makna sama dengan talak adalah, Saya ceraikan kamu. Dalam hukum Islam, talak dianggap sebagai perbuatan yang makruh, meskipun halal. Artinya, meskipun diperbolehkan, Allah SWT tidak menyukai tindakan ini. Oleh karena itu, seorang suami harus berhati-hati dalam mengucapkan kalimat yang mengandung unsur talak, baik dengan sengaja maupun tidak.
Dikutip dari antaranews.com, terdapat beberapa jenis talak, yakni talak satu, talak dua, dan talak tiga. Setiap jenis talak memiliki konsekuensi hukum dan proses yang berbeda.
Talak Satu
Talak satu adalah pernyataan resmi dari seorang suami untuk mengakhiri hubungan pernikahan dengan istrinya melalui ucapan talak sebanyak satu kali.