UNIOIL
Bawaslu Header

Cuaca Buruk, Penghasilan Nelayan di Bandar Lampung hanya Rp10 Ribu Per Hari

Nelayan payang di Sukaraja, Bumi Waras, Bandar Lampung, terpaksa berjuang ekstra keras di tengah cuaca buruk untuk mencari nafkah. -FOTO LEO DAMPIARI/RLMG-

BANDAR LAMPUNG - Cuaca buruk dan angin kencang yang melanda perairan Teluk Lampung membuat puluhan nelayan payang di Padang terpuruk secara ekonomi. Akibat kondisi ekstrem ini, hasil tangkapan mereka mengalami penurunan signifikan.

Meski hasil tangkapan ikan berkurang karena cuaca buruk, para nelayan payang di Sukaraja, Bumi Waras, Bandar Lampung, tetap melakukan aktivitas menjaring untuk memperoleh penghasilan. Kondisi cuaca yang ekstrem ini sudah berlangsung lebih dari sebulan dan dikeluhkan oleh puluhan nelayan, menyebabkan pendapatan mereka merosot tajam.

Toni Susanto, seorang nelayan payang, mengungkapkan bahwa penghasilannya kini turun drastis. Biasanya, dalam sehari ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 50.000. Namun, dengan kondisi cuaca seperti ini, ia hanya mampu mendapatkan sekitar Rp 10.000 saja per hari.

BACA JUGA: KAI Logistik Targetkan Kelola 30 Juta Ton pada 2025

"Penghasilan saya kini turun drastis. Biasanya bisa mendapat Rp 50.000 per hari, tapi sekarang hanya Rp 10.000 saja," ujar Toni Susanto, Nelayan Jaring Payang.

Pantaun di lokasi, nelayan payang di Sukaraja, Bumi Waras, Bandar Lampung, menunjukkan bahwa mereka harus bekerja lebih ekstra untuk mendapatkan ikan, meskipun hasil tangkapannya menurun sangat tajam.

Sebelumnya Cuaca ekstrem dan angin kencang yang melanda perairan pesisir Teluk Lampung dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan puluhan nelayan di daerah tersebut tidak bisa melaut. Bagan kambang atau derigen milik mereka rusak parah, dan banyak yang kini terpaksa menghentikan mata pencahariannya.

Kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini sangat dirasakan oleh para nelayan, seperti yang terjadi di pesisir Kampung Nelayan Cungking, Kotakarang, Telukbetung Timur (TbT). Sejak hampir sebulan lalu, mereka tidak bisa melaut dan kehilangan pendapatan yang biasa mereka peroleh dari hasil tangkapan ikan.

Enzah, salah satu nelayan yang bagannya rusak akibat diterjang angin kencang, mengaku hanya bisa pasrah. "Bagan saya hancur karena angin kencang, sekarang saya dan nelayan lainnya hanya bisa menunggu cuaca kembali normal," ujar Enzah dengan nada pasrah.

Dengan kerusakan pada bagan, para nelayan terpaksa berhenti mencari ikan, yang berarti mata pencaharian mereka pun terputus. Mereka berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki bagan-bagan yang rusak, agar mereka bisa kembali melaut.

Pantauan di pesisir Teluk Betung Timur menunjukkan bahwa para nelayan yang bagannya rusak hanya bisa bersandar di pantai, menunggu cuaca kembali membaik. Mereka berharap agar bantuan dan solusi segera datang untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Sebelumnya, Cuaca buruk yang melanda hampir seluruh perairan Lampung menyebabkan dampak besar terhadap kehidupan nelayan. 

Seperti yang dialami oleh ratusan nelayan bagan congkel di Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.

Akibat ombak besar dan angin kencang, para nelayan di wilayah ini terpaksa tidak melaut. 

Tag
Share