Efisiensi Anggaran, Industri Perhotelan Terancam

TERANCAM: Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani mengatakan industri perhotelan akan mengalami penurunan okupansi hingga PHK imbas diterapkannya efisiensi anggaran oleh pemerintah.--FOTO NURUL F./JAWAPOS.COM
"Ini gini, saya ingin meluruskan PHK itu di sektor swasta. Ini adalah efisiensi di APBN 2025, di mana skup lapangannya itu adalah ASN, kementerian/lembaga, TNI, dan Polri," kata Misbakhun saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2).
"Jadi, minta tolong jangan dikaitkan dengan di luar APBN. Minta tolong itu. Jadi, pemahamannya ini adalah efisiensi," sambungnya.
Meskipun ada pengurangan anggaran untuk meeting dan pertemuan, Misbakhun menyebut bisa saja saat ini hotel masih digunakan untuk pertemuan yang tujuannya menghidupkan UMKM.
"Gini, yang sebagian anggaran itu kan dipakai untuk kegiatan yang berhubungan dan melibatkan pihak swasta. Ketika pihak swasta mengerjakan proyek-proyek yang dikerjakan oleh berhubungan dengan APBN, mereka mengadakan kegiatan misalnya untuk keperluan belanja yang menghidupkan UMKM. Kemudian mereka ketemu para vendornya mereka di hotel kan bisa," jelasnya. (jpc/c1)