MIF 2025 Dorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

MIF 2025: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (11/2).--FOTO ISTIMEWA

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bersama Mandiri Sekuritas kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Selasa (11/2). Forum ini menjadi ajang strategis untuk membahas isu-isu ekonomi global dan domestik serta merumuskan strategi guna mengantisipasi ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi global.

 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan bahwa MIF 2025 menarik perhatian luas dengan kehadiran lebih dari 23.000 peserta, termasuk lebih dari 700 investor asing. Partisipasi besar ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia dan strategi pertumbuhan yang diterapkan pemerintah serta sektor perbankan nasional.

 

Bank Mandiri mencatat total aset mencapai Rp2.427 triliun pada akhir 2024, tumbuh 11,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) tetap kuat di level 20,1 persen, dan return on equity (ROE) mencapai 21,4 persen.

 

’’Meskipun menghadapi tantangan global dan domestik sepanjang 2024, kami berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang solid. Hal ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dalam mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Darmawan saat pembukaan MIF 2025 di Jakarta, Selasa (11/2).

 

MIF 2025 menjadi momentum untuk membangun optimisme dan kepercayaan investor terhadap kebijakan ekonomi Indonesia. Bank Mandiri mencatat total aset under management sebesar USD18,65 triliun, meningkat 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

 

Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendukung investasi di sektor-sektor strategis seperti ketahanan pangan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya. Selain itu, digitalisasi juga menjadi fokus utama, termasuk pengembangan platform perbankan digital untuk korporasi.

 

’’Kami melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang masih resilien. Oleh karena itu, strategi investasi kami sejak 2021 difokuskan pada keunggulan sektor di tiap kawasan, seperti infrastruktur energi di Sumatera dan logistik di Kalimantan. Dengan pendekatan ini, kami yakin ketahanan ekonomi domestik akan semakin kuat,” jelas Darmawan.

Tag
Share