Filosofi Kuliner Imlek: Makanan yang Membawa Berkah dan Keberuntungan

-FOTO IST-
Jeruk Mandarin
Jeruk mandarin menjadi simbol keberuntungan berkat warnanya yang menyerupai emas.
Tradisi memberikan jeruk kepada kerabat atau teman dianggap sebagai doa agar mereka diberkati dengan keberuntungan. Jeruk biasanya disajikan utuh, melambangkan kebulatan dan kesempurnaan dalam hidup.
Mi Panjang Umur
Mi panjang umur, seperti namanya, melambangkan umur panjang dan kehidupan yang sejahtera. Tradisi penyajiannya, mi ini tidak dipotong, karena memotong mi dianggap dapat memutus keberuntungan. Mi biasanya disajikan dengan saus sederhana atau kaldu ringan yang memastikan cita rasanya lembut.
Ayam Utuh
Ayam utuh juga menjadi hidangan wajib saat Imlek. Ayam utuh melambangkan keharmonisan keluarga dan kelengkapan hidup.
Dalam kepercayaan Tionghoa, ayam disajikan utuh, termasuk kepala dan kakinya, agar keberuntungan tetap utuh dan hidup berlangsung harmonis.
Lumpia
Lumpia, yang berbentuk menyerupai batangan emas, menjadi simbol kekayaan. Lumpia populer di wilayah selatan Tiongkok dan melambangkan kelimpahan dan keberagaman rezeki, dengan isian yang beragam, mulai dari sayuran hingga daging.
Manisan Buah dan Biji Teratai
Manisan buah dan biji teratai menambah warna di meja makan. Manisan buah melambangkan kehidupan yang manis, sementara biji teratai mencerminkan kesuburan. Hidangan ini sering disajikan dalam wadah berbentuk lingkaran atau segi delapan, yang dipercaya membawa keharmonisan.