Kerugian Banjir Belum Bisa Ditaksir
TINJAU LOKASI: Wakil Wali Kota Bandarlampung Deddy Amarullah bersama Pj. Gubernur Lampung Samsudin meninjau lokasi terdampak banjir di Kecamatan Panjang dan TbS. --
Kata Wahyu, dari banjir di Kota Bandarlampung, ada dua korban jiwa meninggal dunia. Yaitu satu warga Kupangteba, Telukbetung Utara, meninggal terseret banjir dan satu orang dari Panjang meninggal tersengat listrik.
’’Total rumah terdampak banjir di Bandar Lampung ada 14.160, berdasarkan KK ada 518 KK (kepala keluarga) dan 11.223 jiwa,” terangnya.
Kedua, di Kabupaten Pesawaran ada enam titik dengan total rumah terdampak banjir serta terputusnya akses jalan 53 rumah. Ketiga, di Kabupatan Pringsewu ada dua titik terdampak banjir merendam rumah warga dan lahan sawah setinggi 40 sampai 50 cm.
Keempat, di Kabupaten Pesisir Barat banjir melanda dua titik dengan lima rumah dipinggir sungai terdampak banjir. Kelima, di Kabupaten Lampung Tengah banjir melanda tiga titik dengan dampak ada sekitar 79 rumah, ruang kelas SMA Darul Arafah dengan ketinggian air 80 cm, sawah terendam seluas 60 ha, serta terputus akses jalan raya di Kecamatan Bekri, dan satu unit jembatan rusak berat.
Keenam, di Kabupaten Lampung Timur banjir melanda 7 titik dengan dampak terendam 197 rumah dan 600 ha lahan sawah, serta putusnya akses jalan. Ketujuh, di Kabupaten Lampung Selatan melanda lima kecamatan dan 12 desa dengan dampak terendamnya rumah warga dan akses jalan yang putus.
“Penyebab banjir akibat hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Provinsi Lampung, pada Jumat 17 Januari 2025,” ujar Wahyu Hidayat, Minggu 19 Januari 2025.
Sementara, Hujan deras yang mengguyur sejak Sore Jum’at, 17 Januari 2024. menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Lampung. Bencana banjir yang terjadi kali ini merenggut dua korban jiwa, salah satunya korban hilang hanyut terbawa arus.
Berdasarkan informasi yang beredar korban yang terbawa arus merupakan warga kelurahan Kupang Teba, Kota Bandar Lampung.
Namun saat dikonfirmasi terkait hal tersebut Lurah Kupang Teba yakni Habib menyebutkan bahwa warga yang hilang terbawa arus tersebut bukanlah warganya melainkan warga Pahoman.
“Mohon maaf, itu bukan warga kita kupang teba tapi waga pahoman kebetulan rumahnya dekat dengan wilayah kupang teba dan saksi mata awal yang liat warga kita. memang kemarin sore pas kejadian RT Tempat kita yang segera inisiatif lapor ke Dinas BPBD nya,Karna RT dari wilayah pahomannya mungkin belum tau atau gimananya.” Jelas Habib.
Habib selanjutnya menambahkan bahwa korban yang terbawa arus telah ditemukan oleh pihak tim pencari mulai dari Basarnas dan BPBD Kota Bandar Lampung.
“Untuk korban yang hilang terbawa arus kemarin malam, Alhamdulillah sudah berhasil ditemukan. Untuk lokasi penemuan korban informasi nya di temukan di laut seputaran pantai sukaraja” ucapnya.
Terakhir Habib memastikan bahwa untuk di kelurahan Kupang Teba sendiri tidak ada warga yang menjadi korban jiwa akibat adanya banjir kali ini.
Lalu, Hujan deras juga menyebabkan seorang penjual bubur berusia 70 tahun, Bachtiar, hanyut terbawa arus sungai setelah terjatuh saat berusaha memperbaiki atap rumahnya.