Angkutan Penyeberangan Diprediksi Meningkat
PREDIKSI: Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan saat libur Nataru tahun ini meningkat.-FOTO JPNN -
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan saat libur Nataru tahun ini meningkat. Khusus moda transportasi laut, tercatat peningkatan 3,44 persen atau 3,86 juta orang.
Guna mendukung hal tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menyediakan 227 kapal untuk melayani penumpang selama periode Natal 2023 dan tahun baru 2024.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi merinci sebanyak 61 kapal merupakan kapal milik ASDP dan 166 kapal merupakan non milik ASDP yang akan berada pada 207 perlintasan layanan.
"Selama Nataru disiapkan sebanyak 227 kapal, dimana 61 kapal adalah milik ASDP dan yang lainnya adalah kapal-kapal di luar milik ASDP," kata Ira Puspadewi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (4/12).
Selain itu, ASDP juga memprediksi selama momen Nataru tahun ini, akan terjadi peningkatan kapasitas dibandingkan realiasasi tahun lalu dengan prediksi puncak di tahun 2023. Jika pada puncak 2022 realisasinya adalah hampir 15 ribu kendaraan kecil, maka diprediksi akan naik sebesar 7 persen di Pelabuhan Merak yaitu sekitar 16 ribu kendaraan kecil.
Adapun dalam perhitungan volume capacity, maka tahun lalu V/C ratio nya adalah 0,44 sementara tahun ini terjadi penurunan yaitu 0,41.
"Sebagai gambaran, kalo ada kemacetan yang luar biasa dan angka toleransi biasanya di bawah 0,8. Dengan demikian, 0,41 adalah hal yang dalam perhitungan kami InsyaAllah akan lancar," jelasnya.
Sementara itu, di Pelabuhan Bakauheni, ASDP memprediksi akan ada peningkatan kendaraan kecil dari 12 ribu menjadi 13,5 ribu atau peningkatan 7,5 persen dalam konversi kendaraan kecil
"Dalam perhitungan V/C ratio, diperkirakan V/C ratio-nya adalah 0,33 dan ini sama dengan tahun lalu. sehingga sekali lagi, masih jauh di bawah 0,8 dan diprediksi akan lancar," imbuhnya.
Kelancaran juga dipastikan terjadi di Pelabuhan Ketapang, jika dikonversikan dengan kendaraan kecil, tahun ini peningkatannya mencapai 8.600 dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 8.100.
"Jika tahun lalu v/c ratio nya cukup tinggi yaitu 0,83, dengan adanya distribusi jangkar dan beberapa penataan di Ketapang termasuk pengggunaan lahan Bulusan, maka VC ratio diturunkan menjadi 0,69 sehingga diharapkan menjadi lebih lancar dibandingkan tahun lalu," tandasnya. (jpc/c1/abd)