Selasa, 07 Jan 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Berita Utama
Detail Artikel
2025, Provinsi Lampung Harus Out of The Box
Reporter:
Prima Imansyah Permana
|
Editor:
Yuda Pranata
|
Senin , 30 Dec 2024 - 22:40
--
2025, provinsi lampung harus out of the box bandarlampung - provinsi lampung di tahun 2025 harus out of the box atau keluar dari zona nyaman untuk kemajuan ke depan. akademisi universitas lampung (unila) prof. marselina mengatakan provinsi lampung tahun 2025 masih terkesan autopilot atau belum banyak peran pemerintah masuk di situ. ’’kalau untuk lampung belum kembali pulih, kalau di lihat dari pertumbuhan ekonomi masih di kisaran empat koma. itu belum kembali pulih ke angka lima memang kelihatan agak menurun,” ujar prof. marselina. pertumbuhan ekonomi yang masih rendah ini tidak terlepas dari bayang-bayang dampak pandemi covid-19 lalu. di mana sebelum covid-19 rata-rata pertumbuhan ekonomi lampung di kisaran 5,7 persen. dari sisi pengangguran, kata prof. marselina, masih diatas rata-rata nasional yang terlihat dari angka pengangguran masih meningkatkan dibanding tahun sebelumnya. “ini karena dampak ekonomi global masih tidak pasti. belum lagi beberapa waktu terakhir ada perusahaan nasional seperti sritex pengaturan luar biasa di perusahaan tekstil. itu juga sebagai besar ada pekerjanya dari lampung,” ucapnya. baca juga:temuan bbpom bandar lampung 2024: skincare berbahaya paling banyak ditemukan “jadi kalau dilihat, pengangguran meningkat berpengaruh terhadap angka kemiskinan walaupun diatas kertas kemiskinan lampung tidak terlalu naik melonjak. tapi secara daya beli masyarakat turun. apa lagi kelompok kelas menengah yang tadinya bisa liburan dan belanja mulai kebawah karena daya beli menurun mereka masuk kelas yang bawah,” sambungnya. sehingga, prof. marselina melihat kinerja 2024 untuk provinsi lampung masih kurang baik dan belum kembali normal seperti sebelum pandemi covid-19. “kalau inflasi masih di rentang yang stabil. tapi pengaturan dan kemiskinan masih tertekan karena pertumbuhan ekonomi yang belum baik-baik saja,” tuturnya. untuk apbd kabupaten/kota dan provinsi di lampung, prof. marselina menilai masih bagus namun kurang fokus belanja daerahnya. “belum lagi juga ada isu cuaca kurang baik menyebabkan hasil panen menurun itu menyebabkan inflasi cukup meningkat karena harga komoditas yang terdongkrak naik karena cuaca yang buruk,” ungkapnya. “secara umum saya lihat dari empat indikator, yaitu kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi kinerjanya kurang. kalau saya bisa katakan masih auto pilot belum banyak peran pemerintah masuk disitu,” sambungnya. prof. marselina menilai jalan tol dan sektor pariwisata di lampung dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah potensinya. baca juga:kinerja pj gubernur skor 70 persen “tapi pemerintah daerah belum terlalu konsen atau karena memang dua tahun ini menghadapi pemilu jadi tidak fokus,” ucapnya. lanjut prof. marselina, tahun 2025 ini lampung akan memiliki pimpinan baru hasil pilkada serentak yang harus memiliki target yang lebih tinggi utamanya untuk pertumbuhan ekonomi lampung. “harus kembali ke 5 persen bahkan naik di posisi 6 persen. memang ini bukan kerjaan yang mudah. kita kembali ke posisi normal 5,7 persen saja sulit apalagi mau di angka 6 sampai 7 persen,” tuturnya. “tapi ini yang harus dilakukan, ini pimpinan baru, anak mudah jadi harus out of the book. jadi harus ada perubahan paradigma. jadi bukan hanya ngabisin anggaran,” ungkapnya. untuk provinsi lampung yang memiliki apbd keseluruhan kabupaten/kota sekitar rp 30 triliuan. jadi harusnya lebih fokus. pemimpin harus berani mengalokasikan ke sektor produktif seperti pertanian mesti saat ini tidak bisa terlalu diandalkan tapi lampung bisa memanfaatkan ke sektor perikanan. “garis pantai kita hampir 17 ribu km panjang sekali. tapi nelayan kita tangkapannya juga karena fasilitas sederhana tangkapannya gak banyak. jadi itu bisa jadi andalan selain sektor pertanian tanaman pangan yang sudah mulai agak sulit berkembang. tapi tetap harus berjalan,” terangnya. kemudian, sektor pariwisata lampung harus fokus dimanfaatkan, misalnya antar garis pantai kerjasama antara daerah kabupaten/kota. “misal bandar lampung dan pesawaran buat jogging track dari gudang lelang sepanjang garis pantai sampai mutun dan lainnya. itu akan banyak yang lari lama-lama akan bersih. harus ada paradigma pemimpin untuk berubah gak bisa tidur siang potensi kita besar,” ujarnya. tahun 2025 merupakan momentum untuk berubah agar provinsi lampung kedepan semakin baik. (pip/c1/yud)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung Edisi Tahun Baru 1 Januari 2025
Berita Terkini
Randis Tunggak Pajak hingga Rp1,58 Miliar
Berita Utama
4 jam
Makan Bergizi Gratis Hanya Berjalan di 3 Kabupaten
Berita Utama
4 jam
KPU Lampung Tunda Penetapan Lima Kada Terpilih
Berita Utama
4 jam
Praktisi Hukum Desak Kejati Proses Hukum Perjas DPRD Tanggamus
Berita Utama
4 jam
KPK Periksa Dugaan Korupsi JTTS
Berita Utama
4 jam
Berita Terpopuler
Siapa Pengganti STY? PSSI Sebut 3 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam
Gilang Ramadhan Calon Tunggal Ketua HIPMI Lampung
Ekonomi Bisnis
6 jam
Pasca Diserang Massa, Polres Mesuji Jaga PT Prima Alumga
Lampung Raya
8 jam
Makan Bergizi Gratis Hanya Berjalan di 3 Kabupaten
Berita Utama
4 jam
Panglima Koarmada RI Klarifikasi Kepemilikan Senpi Oknum TNI AL yang Tembak Bos Rental di Tol Tangerang-Merak
Berita Utama
9 jam
Berita Pilihan
Siapa Pengganti STY? PSSI Sebut 3 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam
PSSI Pecat Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam
Vietnam Juara Piala AFF 2024
Olahraga
16 jam
Kasus Perceraian di Lampung Tengah Meningkat, 2.396 Wanita Pilih Menjanda
Lampung Raya
1 hari
Pantai Sanggar Kalianda yang Berpasir Putih Cocok Jadi Destinasi Liburan Keluarga
Wisata dan Kuliner
2 hari