Pinjol dan Judol Buat Industri Asuransi Terpuruk
Ilustrasi judi online.-FOTO DIMAS PRADIPTA/JAWAPOS.COM-
“Namanya pinjol dan judol ayolah diberantas sampai tuntas. lni ada efek domino di kita. Sama juga yang terjadi di asuransi kredit. Kalau sudah kena itu susah karena mereka ceknya di SLIK,” ujar Ketua Umum AAUI Budi Herawan.
Padahal, lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kredit merupakan primadona penerimaan premi. Nyatanya, per September 2024, premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh tipis. Hanya naik 0,9 persen year-on-year (YoY) atau dari Rp134 miliar menjadi Rp14,69 triliun.
Meski asuransi kredit meski tumbuh 21,1 persen YoY menjadi Rp12,26 triliun, namun klaim mencatatkan kenaikan 44,2 persen sebanyak 10,48 triliun. Rasio klaim dibayar asuransi kredit secara year-to-date (YtD) melesat 85,5 persen.
“Ini efek domino dari praktik judol dan pinjol. Jadi ini satu ekosistem, bahwa kita tidak tumbuh di asuransi ini. Malah kita menuai klaimnya,” beber Budi. (jpc/c1)