Bawaslu Header

Pertanian Terpadu Dukung Swasembada Pangan

Kepala Dinas KPTPH Lampung Bani Ispriyanto, Asisten Pereknomian dan Pembangunan Setprov Lampung, Mulyadi Irsan, beserta jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) saat launching sertifikasi organik berbasis elektronik, Senin -FOTO IST -

BACA JUGA: Squid Game 2 Kembali Hadir, Ini Jadwal Lengkap Tayang di Indonesia

Dalam rangka mengembangkan sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan maka pengembangan pertanian dilakukan dengan mengimplementasikan pertanian yang maju, mandiri dan modern dengan mensinergikan sumber daya alam dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Teknologi pertanian membantu mengubah proses cara konvensional dalam pertanian menjadi menjadi lebih terstruktur baik secara konvensional yang menggunakan teknologi infomasi," ujar Mulyadi Irsan dalam sambutannya.

Lanjut Mulyadi Irsan, ekosistem pertanian yang mensinergikan sumber daya alam dan teknologi dapat membantu mengatasi kerawanan pangan dengan memperkuat ketahanan pangan mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam proses produksi sekaligus memberikan keuntungan kompetitif bagi para pelaku industri pertanian serta mendapatkan informasi real time.


--

BACA JUGA:Bisa Turunkan Risiko Penyakit Kronis, Ini 10 Manfaat Teh Kombucha untuk Kesehatan Tubuh

Ciri sistem pertanian terpadu modern, yaitu berbasis inovasi dan dinamis, mengunakan teknologi dan data serta menerapkan pertanian organik dan berkelanjutan. 

Melalui sistem pertanian terpadu dapat membantu petani dalam berbagai hal, seperti mengumpulkan, menganalisis, dan memahami data pertanian, termasuk informasi tentang cuaca, kondisi tanah, dan hasil pertanian, membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola pertanian, memantau kegiatan secara real-time.

Dalam rangka mendukung ekosistem pertanian terpadu secara luas maka Provinsi Lampung mensinergikan teknologi dan inovasi untuk membantu pengembangan pertanian yang maju, mandiri dan modern sekaligus meningkatkan produktivitas dan efisensi pertanian dilakukan melalui 20 layanan.

BACA JUGA:Bisa Menurunkan Risiko Kanker, Berikut 8 Manfaat Durian bagi Kesehatan Tubuh

Mulai dari Layanan Keanggotaan, Layanan Semprotan, Layanan Market, Layanan beasiswa, Layanan pupuk subsidi dan non subsidi, Layanan Permodalan, Layanan Asuransi Pertanian (AUTP) dan Asuransi Ketenagakerjaan (BPJS), Layanan Alsintan, Layanan Sertifikasi Benih Pertanian dan Perkebunan, Layanan Klinik Perkebunan, Layanan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Layanan Gudang Ternak, Layanan Bantuan, Layanan Pasar Lelang, Layanan Hallo Medicvet, Layanan Pemasaran, Layanan Sistem Informasi Jendela Layanan Barang Input (Si Jelabat) Perikanan dan Layanan Sertifikasi Organik.

Lebih lanjut disampaikan Mulyadi Irsan, dalam rangka mendukung mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045, terutama dalam bidang ketahanan pangan, pertanian organik merupakan solusi untuk pembangunan berkelanjutan. 

Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang terakreditasi untuk skema organik. Lembaga ini sekaligus mengatasi permasalahan petani organik terkait sulit dan mahalnya biaya sertifikasi organik. 

Provinsi Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung mengembangkan e-SERNIK yang merupakan layanan sertifikasi organik berbasis elektronik, pertama di Provinsi Lampung, untuk memudahkan petani atau pelaku usaha dalam mengajukan permohonan sertifikasi organik.

Adanya sertifikasi organik berbasis elektronik ini dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing produk-produk hasil pertanian Provinsi Lampung serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. (*)

Tag
Share