Harga Cabai di Lampung Barat Mulai Naik Menjelang Nataru, Ibu Rumah Tangga Mulai Khawatir

Reporter: Agung Budiarto |

Editor: Agung Budiarto |

Selasa , 17 Dec 2024 - 22:43

HARGA CABAI MERAH: Harga cabai merah keriting di Kabupaten Lampung Barat tembus Rp40.000 per kilogram menjelang Nataru. -FOTO RNN -

“Jadi untuk harga cabai itu yang tadinya Rp 20 per kilogram saat ini sudah Rp 60 ribu,” ujarnya.

Kemudian untuk komoditas pangan telur yang tadinya harganya Rp 26 ribu per kilogram saat ini sudah mencapai Rp 32 ribu.

Siti menyebut kenaikan harga cabai dan telur di Mesuji belum lama terjadi, sekitar kurang dari sebulan lamanya.

“Sebenarnya kami tidak kaget dengan kenaikan harga, sebab memang sudah sangat biasa terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.

Dijelaskan Siti akibat naiknya harga pangan tentunya berdampak bagi daya beli masyarakat yang menurun.

Oleh karenanya banyak pembeli yang mengurangi jumlah pembeliannya.

“Karena harga melambung jadi pembeli itu mengurangi kebutuhan yang dibeli, biasanya bisa beli 1 kg, sekarang malah kurang setengah kilo sampai seperempat kilo,” sebutnya.

Di sisi lainnya, pengunjung pasar Novi mengaku mengeluh akan harga sejumlah pangan seperti cabai merah keriting yang mengalami kenaikan.

“Aduh harganya pada mahal-malah. Ini cabai merah sudah Rp 60 ribu per kilogram yang tadinya hanya Rp 20 ribu,” ungkapnya. Atas naiknya harga pangan tersebut, membuatnya harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan dapur.

Misalnya saja, pembelian cabai harus dikurangi untuk mencukupi kebutuhan lainnya.

“Kalau kebutuhan pangan terlalu mahal masarakat yang berpenghasilan minim kebingungan membagi uang untuk belanja kebutuhan untuk makan,” imbuhnya.

Ia pun berharap harga kebutuhan pokok pangan dapat segera stabil kembali sehingga berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat.

Sementara, Pemkab Mesuji akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kecamatan Wayserdang, Rabu. Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya dan langkah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan, Kerawanan Pangan, Distribusi dan Harga Pangan, Arif Apriyanto.

Menurut Arif beberapa komoditi yang dijual pada gerakan pangan murah (GPM) tersebut diantaranya tepung terigu Rp10.500 per kg, gula pasir Rp15.000 per kg, minyak goreng Rp14.500 per liter, telur Rp.47.000 per karpet.

harga cabai di lampung barat mulai naik menjelang nataru, ibu rumah tangga mulai khawatir                            balikbukit – menjelang natal dan tahun baru (nataru), harga cabai di kabupaten lampung barat mulai menunjukkan kenaikan signifikan. 
saat ini, harga cabai merah keriting tembus rp40.000 per kilogram, membuat banyak ibu rumah tangga mulai khawatir dengan pengeluaran mereka.
seorang warga kelurahan waymengaku, yanti, mengungkapkan bahwa harga cabai yang semakin tinggi mulai dirasakannya. ’’tadi saya belanja di pasar liwa, harga cabai merah keriting sudah naik menjadi rp40.000 per kilogram,” ujar yanti, selasa (17/12).
menurutnya, kenaikan harga cabai sudah mulai terasa sejak awal desember, yang membuat ibu rumah tangga harus lebih berhati-hati dalam mengatur anggaran belanja.
 “karena harga cabai mulai mahal, kami jadi membeli sedikit saja. cukup secukupnya,” tambah yanti.
selain cabai, harga sejumlah bahan pokok lainnya, seperti tomat dan sayuran, juga mengalami kenaikan. “harga tomat juga naik, begitu pula dengan beberapa sayuran lainnya,” kata yanti, yang berharap harga-harga kebutuhan pokok dapat segera stabil.
yanti menambahkan, jika kenaikan harga terus berlanjut, masyarakat akan semakin terbebani. 
“jika semua harga naik, masyarakat pasti mengeluh. kami harus pintar-pintar mengatur keuangan supaya kebutuhan sehari-hari tetap tercukupi,” ujarnya.
sementara itu, seorang pedagang cabai di pasar liwa, bambang, menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai menjelang nataru memang terjadi. 
“harga cabai merah yang sebelumnya rp25.000-rp30.000 per kilogram kini naik menjadi rp35.000 per kilogram. begitu juga dengan harga cabai rawit, yang semula rp25.000 per kilogram naik menjadi rp35.000 per kilogram,” terang bambang.
dia menambahkan, kenaikan harga ini dipicu oleh permintaan yang meningkat, sementara stok cabai terbatas. “naiknya harga cabai ini karena permintaan yang meningkat, sementara stok terbatas,” pungkasnya. 
sebelumnya sejumlah kebutuhan pangan di mesuji, mengalami kenaikan harga menjelang natal dan tahun baru (nataru) selasa 17 desember 2024.
adapun kebutuhan pangan yang alami kenaikan harga yakni cabai merah yang saat ini mencapai rp 60 ribu per kilogram (kg).
sedangkan telur ayam per kilogramnya saat ini mencapai rp 32 ribu. pedagang di pasar brabasan siti mengatakan dari sejumlah kebutuhan pokok yang ada untuk telur dan cabai merah mengalami kenaikan harga yang signifikan.
“jadi untuk harga cabai itu yang tadinya rp 20 per kilogram saat ini sudah rp 60 ribu,” ujarnya.
kemudian untuk komoditas pangan telur yang tadinya harganya rp 26 ribu per kilogram saat ini sudah mencapai rp 32 ribu.
siti menyebut kenaikan harga cabai dan telur di mesuji belum lama terjadi, sekitar kurang dari sebulan lamanya.
“sebenarnya kami tidak kaget dengan kenaikan harga, sebab memang sudah sangat biasa terjadi menjelang natal dan tahun baru,” ungkapnya.
dijelaskan siti akibat naiknya harga pangan tentunya berdampak bagi daya beli masyarakat yang menurun.
oleh karenanya banyak pembeli yang mengurangi jumlah pembeliannya.
“karena harga melambung jadi pembeli itu mengurangi kebutuhan yang dibeli, biasanya bisa beli 1 kg, sekarang malah kurang setengah kilo sampai seperempat kilo,” sebutnya.
di sisi lainnya, pengunjung pasar novi mengaku mengeluh akan harga sejumlah pangan seperti cabai merah keriting yang mengalami kenaikan.
“aduh harganya pada mahal-malah. ini cabai merah sudah rp 60 ribu per kilogram yang tadinya hanya rp 20 ribu,” ungkapnya. atas naiknya harga pangan tersebut, membuatnya harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan dapur.
misalnya saja, pembelian cabai harus dikurangi untuk mencukupi kebutuhan lainnya.
“kalau kebutuhan pangan terlalu mahal masarakat yang berpenghasilan minim kebingungan membagi uang untuk belanja kebutuhan untuk makan,” imbuhnya.
ia pun berharap harga kebutuhan pokok pangan dapat segera stabil kembali sehingga berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat.
sementara, pemkab mesuji akan menggelar gerakan pangan murah (gpm) di kecamatan wayserdang, rabu. kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya dan langkah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
hal tersebut dibenarkan oleh kepala bidang (kabid) ketersediaan, kerawanan pangan, distribusi dan harga pangan, arif apriyanto.
menurut arif beberapa komoditi yang dijual pada gerakan pangan murah (gpm) tersebut diantaranya tepung terigu rp10.500 per kg, gula pasir rp15.000 per kg, minyak goreng rp14.500 per liter, telur rp.47.000 per karpet.
“jadi gerakan pangan murah juga bertujuan untuk membantu masyarakat agar mendapatkan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau, terlebih menjelang natal dan tahun baru harapannya masyarakat dapat terbantu,” tandas arif. (rnn/c1/abd)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung 18 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan