Paguyuban Pasundan Rawat Kebhinekaan, Terlihat Adanya dan Terasa Manfaatnya

DILANTIK: Pelantikan Pengurus Wilayah dan Cabang Paguyuban Pasundan Lampung periode 2024-2029. -Foto Abdul Karim/Radar Lampung -

BANDARLAMPUNG – Katara ayana karasa manfaatna (terlihat adanya dan terasa manfatnya). Itulah semboyan Paguyuban Pasundan sebagaimana disampaikan Prof. Dr. Ir. RA Bustami Rosadi, M.Si. pada sambutan acara pelantikan dirinya sebagai Pupuhu (Ketua) Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Lampung periode 2024-2029 di Vidia Wedding House Jl. Sultan Haji No. 222 Kota Sepang Bandarlampung, Kamis (5/12).

 Lebih lanjut, Bustami mengatakan hadirnya Paguyuan Pasundan ini dilandasi atas dasar pentingnya silaturahmi, kolaborasi budaya, nilai-nilai agama, dan pendidikan. Kemudian dapat bersinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

”Karena itu pada kesempatan ini, kita selain mengundang Forkompida juga hadir dari perwakilan Majelis Pertimbangan Adat Lampung, Lampung Sai, Paguyuban Panginyongan, Maluku, Batak, Bali, dan lainnya,” ucap pensiunan dosen Fakultas Pertanian Unila ini.

Dipertegas Pupuhu Pagyuban Pasundan Pusat Prof. Dr. HM Didi Turmudzi, M.Si. yang diwakili Pupuhu Bidang Organisasi Prof. Dr. Kunkurat, M.Si. bahwa kebinekaan merupakan modal sosial yang harus dipertahankan dan dipupuk.

”Untuk itu, adat-istiadat haris tetap terjaga,” tegas Kunkurat yang datang ke Lampung untuk melantik Pengurus Wilayah sekaligus Cabang Paguyuban Pasundan se-Privinsi Lampung.

 Kunkurat juga mengatakan Paguyuban Pasundan yang sudah ada sejak 1913 ini bukanlah organisasi etnis.

”Ini paguyuban Sunda sehingga etnis apa pun yang menyukai seni budaya Sunda bisa gabung,” katanya.

Ditambahkannya mengapa Paguyuban Pasundan masih eksis hingga kini, menurutnya karena yang misisnya antara lain memerangi kemiskinan dan kebodohan.

”Ini yang kemudian menjelma menjadi kelompok-kelompok penyelenggara pendidikan, ekonomi, hukum, dan bidang lainnya,” ucapnya. 

Terakit itu pula, ia berpesan kepada pengurus Paguyuban Pasundan agar mengajak warganya membiasakan menggunakan bahasa Sunda di lingkungan keluarganya untuk menjaga kelestarian bahasa Sunda serta mendirikan lembaga-lembaga pendidikan untuk memunculkan karya-karyanya di bidang masing-masing. Kemudian terus jalin silaturahmi, gotong royong, dan mengamalkan potensi-potensi kebudayaan.

 ”Paguyuban Pasundan di mana pun berada harus beradab. Tidak boleh merendahkan, tapi harus saling memuji dan mengisi kekosongan masing-masing,” pesannya.

 Mewakili Pj Gubernur Lampung Syamsudin, berharap Paguyuban Pasundan Provinsi Lampung bisa bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan pembangunan di Provinsi Lampung.

”Harapannya Paguyban Pasundan bisa menjadi perekat persatuan dengan selalu menjaga kebinekaan,” pungkasnya.

 Ada pun PW Paguyuban Pasund Provinsi Lampung periode 2024-2029 yang dilantik di antaranya Prof. Dr. Ir. RA Bustami Rosadi, M.S.; Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., dan Dra. Dedeh Kurniasih, M.M. Masing-masing sebagai pupuhu, sekretaris, dan bendahara beserta pengurus lainnya. 

Tag
Share