Anggota DPRD Lamteng Octavia Aspriani Ingin Menjadi Lebih Bermanfaat untuk Masyarakat
ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) Octavia Aspriani --
ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) Octavia Aspriani ingin menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat dengan melakukan banyak hal.
Tekadd inilah yang mendasari Octavia terjun ke dunia politik dan memilih menjadi anggota DPRD Lampung Tengah.
Di daerah pemilihannya, Dapil II yang meliputi Kecamatan Bandarsurabaya, Seputihsurabaya, Buminabung, Rumbia, Putrarumbia, dan Bandarmataram, Octavia ingin mengawal program presiden RI terkait makan siang gratis.
"Program makan siang gratis ini sangat baik untuk anak-anak. Sebab untuk jangka panjangnya, 10 sampai 20 tahun ked epan, anak-anak kita ini akan menjadi generasi yang sehat dan cerdas karena telah tercukupi kebutuhan gizinya. Untuk itu saya akan mengawal dengan baik program bapak Presiden RI Prabowo Subianto ini," ujarnya.
Menurut Octa -sapaan akrabnya, program makan siang gratis ini tak hanya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak saja, akan tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dipercaya untuk mengelola katering tersebut. Sehingga manfaat dari program makan siang gratis ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Jadi masyarakat di sekitar bisa berkontribusi, bekerja dan Insya Allah ke depan dengan adanya program ini bisa lebih baik lagi," harap Octa.
Selain mengawal program Presiden RI, dirinya juga akan memperjuangkan aspirasi para pelaku UMKM di dapilnya.
Politisi Partai Golkar Lampung Tengah ini menjelaskan, saat ini dirinya tengah menempuh pendidikan program Doktor (S3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) di Universitas Lampung (Unila). Dirinya mengangkat disertasi tentang kemandirian desa.
Kerena menurut Octa, setiap kampung kini memiliki kebijakan untuk mengelola anggaran yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Untuk itu, dirinya ingin setiap kampung di Lampung Tengah bisa menjadi kampung mandiri, yang tidak hanya mengelola anggaran akan tetapi juga bisa menghasilkan pendapatan dari pengelolaan badan usaha milik kampung (BUMK) dengan memberdayakan UMKM di kampung setempat.
"Saya ingin BUMK di setiap kampung di Lampung Tengah ini bisa berinovasi. Apalagi di era digital ini mereka harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Terkait UMKM, BUMK bisa lebih efisien dan memperkaya desa mereka mereka masing-masing, sehingga kampung memiliki pendapatan asli kampung," bebernya.