RAHMAT MIRZANI

Rektor UBL Ajak Mahasiswa Tanggap Hadapi Isu Global yang Krusial

SIMPOSIUM: Suasana 2nd SDGS International Symposium on Climate Justice For Generation Z yang diselenggarakan oleh PPIK UBL dengan SDGS Center.--FOTO DOK. UBL

BANDARLAMPUNG - Sebagai generasi muda, khususnya mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL), harus berperan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Tanggap dan partisipasi aktif generasi muda dalam menghadapi isu-isu global yang krusial.
 
Hal tersebut disampaikan Rektor UBL Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S. Barusman, M.B.A.
 
Bentuk perwujudan tersebut, kata Prof. Yusuf, telah melakukan beberapa kegiatan menambah wawasan mahasiswa untuk aktif dalam menghadapi isu-isu global yang krusial.
 
Baru-baru ini telah terlaksana kegiatan 2nd SDGS International Symposium on Climate Justice For Generation Z. Kegiatan 2nd SDGS International Symposium on Climate Justice For Generation Z ini bekerja sama dengan PPIK (Pusat Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan) UBL dengan SDGS Center berlangsung di Mahligai Agung Convention Hall Pascasarjana UBL,  Jumat (16/8).
 
Kegiatan 2nd SDGS International Symposium on Climate Justice For Generation Z ini menghadirkan narasumber internasional dari Jepang dan Rusia. Yakni Akiko Hiratsuka-Sasaki, (Research Management Officer di IDE-JETRO) dan Fedor Myaseodov, peneliti di Urban Center, Kyushu University. 
 
Selain itu, acara ini juga mendapat sambutan istimewa melalui pesan video dari Bayu Arie Fianto, presiden Indonesia’s SDGs Center Network (ISCN).
 
Dalam sesi simposium yang bertajuk Keadilan Iklim untuk Generasi Z, Fedor Myaseodov membahas peran penting Generasi Z dalam mengatasi perubahan iklim yang sedang berlangsung. 
 
Myaseodov memberikan contoh konkret bagaimana Kota Moskow beradaptasi dan mengatasi tantangan perubahan iklim yang signifikan. Myaseodov menekankan indikator SDGs ke-11 dan ke-13. 
 
Di sisi lain, Akiko menjelaskan dampak dari perubahan iklim yang terjadi telah mempengaruhi kegiatan sehari-hari dari masyarakat itu sendiri. Juga menekankan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh Generasi Z untuk turut berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global.
 
"Sebuah isu yang semakin mendesak dalam mencapai tujuan SDGs, khususnya pada indikator ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), ke-11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim)," ungkap Akiko. (*)
 
 
 

Tag
Share