Pemerintah Dorong Pengembangan SDM untuk Hadapi Era Ekonomi Digital
EKONOMI DIGITAL: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri Breakfast Meeting bersama Chairperson Of Tsinghua University People’s Republic of China Prof. Qiu Yong. -Foto Kemenko Perekonomian -
JAKARTA - Pemerintah akan mengembangkan digitalisasi dan artificial intellegence (AI) yang diyakini akan menjadi mesin ekonomi baru Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi besar guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ramah lingkungan.
Airlangga menyebut bahwasanya Indonesia terus mengembangkan industri yang berbasis digital.
"Digitasisasi diperkirakan pada tahun ini kita sekitar Rp 80 miliar US dollar. Tahun depan Rp 130 miliar US dollar dan di tahun 2030 bisa sampai Rp 400 miliar US dollar. Dan dengan digitalisasi di ASEAN diharapkan angkanya dobel jadi Rp 2 triliun," terang Airlangga saat menghadiri Breakfast Meeting bersama Chairperson Of Tsinghua University People’s Republic of China Prof. Qiu Yong,
Airlangga menyebut butuh sumber daya manusia (SDM) yang kuat untuk menghadapi perkembangan industri digital sehingga memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jadi kalau kita bicara ekonomi digital, kita perlu punya SDM, karenanya kita perlu lebih banyak mahasiswa untuk diberi kesempatan belajar terutama dalam kondisi geopolitik dan tantangan Artificial Intelligence (AI) dan AI generatif saat ini. Saya rasa ini adalah saat yang tepat bahwa saat ini kita mempunyai fasilitas yang ada di Kura Kura Bali,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan Indonesia juga sedang menargetkan untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.
Di saat itu, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar 26.000 dolar AS, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar 9 triliun dolar AS.
Lebih lanjut, terkait dengan digitalisasi tersebut, Menko Airlangga juga menuturkan bahwa saat ini terdapat kebutuhan komoditas digital seperti semikonduktor.
Dalam rangka mencukupi kebutuhan tersebut, perlu adanya SDM yang kompeten untuk melakukan desain microchip sehingga Menko Airlangga berharap dukungan untuk mendorong kemampuan SDM semikonduktor.
Adapun Indonesia sendiri menjadi basis untuk kendaraan listrik, sel bahan bakar, baterai, dan ke depan akan didorong untuk optimalisasi potensi semikonduktor.
Untuk itu, ketersediaan SDM dan pusat pertukaran untuk pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pada bidang tersebut.(disway/nca)