Pertamina Sebut Penjual Oli Palsu Terang-terangan
GATHERING: Pertamina Lubricants menggelar gathering bersama outlet sekaligus mitra di Hotel Radisson, Selasa (14/11) lalu. -FOTO MELIDA/RADAR LAMPUNG-
BANDARLAMPUNG - Guna mendekatkan diri sekaligus mengedukasi masyarakat tentang oli palsu, Pertamina Lubricants menggelar gathering bersama outlet sekaligus mitra, Selasa (14/11), di Radisson Hotel, Bandarlampung.
Sales Area Manager Retail Lampung Yudha Fajar Rosyadi mengatakan kegiatan tersebut adalah upaya untuk mempererat silaturahmi sekaligus memberikan apresiasi kepada para mitra yang ada. ’’Tujuannya memberikan apresiasi kepada partner atau bengkel yang sudah berperan memasarkan produk kami, Pertamina Pelumas. Kami memberikan reward dan promo," kata Yudha.
Pada kegiatan yang juga dihadiri oleh Sales Area Manager Region 2 Wahyu Ismail itu juga diberikan promo menarik yang berlaku hanya kemarin. ’’Promo ini spesial hanya untuk undangan malam ini, yakni tambahan diskon untuk para distributor jadi ada nilai plus-plusnya," ujarnya.
Selain itu, Pertamina Lubricants juga turut melakukan edukasi khusus terkait penyebaran oli palsu di Jakarta bahkan di Lampung para oknum menjualnya secara terang-terangan.
"Jadi memang bicara pelumas palsu itu kompleks ya, di Lampung sendiri kami temukan itu sudah tidak lagi sembunyi-sembunyi lagi atau terang-terangan. Sebab konsumennya mencari oli murah," ungkapnya. Menurutnya, pada pelumas murah memang tidak membuat dampak langsung terhadap kendaraan, tetapi nanti membuat pada saat bermasalah akan membuat case lebih besar. "Di Lampung sendiri kemarin baru kita temukan di Mesuji, Lampung Tengah dan Lampung Utara. Dan ini sudah masuk tindak kriminal," sebutnya.
Oleh karenanya pihaknya bekerja sama dengan kepolisian terkait dalam tindak pidana penjualan oli palsu, baik itu online dan offline. "Kita juga memberikan imbauan dan bekerja sama dengan Polres setempat melakukan penyuluhan serta edukasi jangan membeli oli palsu, menempel selebaran di bengkel-bengkel juga kita lakukan," jelasnya.
Lebih lanjut Yudha menyebut selain murah beberapa hal harus diwaspadai demi menghindari pembeliam oli palsu. "Adapun ciri-ciri oli palsu, yang pertama selain murah, dari scan barcode tidak bisa terdeteksi, pelumas tidak bisa secara fisik tetapi harus di uji di laboratorium dahulu," teranya. Ditanya soal taget Pertamina Lubricants kedepan, pihaknya tidak muluk-muluk yakni ingin lebih dekat dengan masyarakat terlebih Pertamina Fastron bakal berkontribusi dalam ajang balap internasional.
"Target kedepan, ngak muluk-muluk kita maunya lebih dikenal di masyarakat kita adalah margin yang berproses internasional harus bangga dengan produk dalam negeri dan lebih dekat dengan masyarakat intinya," pungkasnya. (mel/c1/nca)