Jamaah Haji Sudah ke Arafah

Jumat 14 Jun 2024 - 19:58 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Abdul Karim

MAKKAH - Sehari jelang puncak ibadah haji pada Sabtu (15/6) waktu Arab Saudi (hari ini waktu Indonesia, Red), jamaah haji asal Indonesia mulai diberangkatkan dari hotel mereka menuju Arafah. Jamaah diberangkatkan secara bergiliran sejak Jumat (14/5) pukul 06.00. 

Sesuai rencana, jadwal pemberangkatan dibagi dalam tiga trip. Yakni pada pukul 11.00 dan 16.30 waktu setempat.

Hingga Jumat (14/6) pukul 11.00, tercatat 11 rombongan jamaah sudah tiba di Arafah. Mereka disebar ke 37 dari total 73 maktab (markas) yang disediakan oleh PPIH Arab Saudi. Begitu tiba, wajah-wajah jamaah terlihat begitu gembira. Tak sedikit yang berdiam sejenak, bersyukur kepada Allah, karena akhirnya berkesempatan untuk berada di tempat yang begitu mustajab itu.

”Alhamdulillah. Sangat bersyukur. Semoga semua mendapat berkah,” kata Nurani, salah satu jamaah yang tiba di sektor 11 Arafah.

BACA JUGA:SNBT, Unila Terima 5.278 Mahasiswa dan Itera 3.081

Sementara itu, Kepala Satgas Arafah PPIH Arab Saudi Ali Machzumi menjelaskan bahwa tenda-tenda jamaah Indonesia yang tersebar di semua maktab memiliki kapasitas 300 orang.

”Ukuran tenda sudah disesuaikan dengan kapasitas ideal bagi para jemaah selama berada di Arafah,” katanya.

Dia menjelaskan, sebelum jemaah Arafah, para petugas Satgas Arafah sudah melakukan pengecekan terhadap kondisi tenda serta semua fasilitas yang diperlukan para jemaah. Mulai dari kelengkapan aliran listrik, kebersihan toilet hingga konsumsi.

Selain itu, petugas juga memastikan bahwa jumlah Kasur yang tersedia di tiap tenda sesuai dengan jumlah jemaah yang akan masuk. ”Alhamdulillah, semua sudah siap,” katanya.

BACA JUGA:SNBT, Unila Terima 5.278 Mahasiswa dan Itera 3.081 

Sementara, sebelumnya di saat pelaksanaan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) tinggal menunggu hari. Namun belum semua jamaah haji Indonesia memiliki smart card atau kartu nusuk. Hingga kemarin siang Waktu Arab Saudi (WAS), masih ada 13 ribu jamaah Indonesia belum menerima kartu khusus yang menjadi ”tiket wajib” untuk bisa masuk ke kawasan Armuzna itu.

Kemarin dalam rapat koordinasi antara Kemenag dan Timwas Haji DPR, sejumlah skenario disiapkan untuk mengatasi hal tersebut. Termasuk skenario darurat. Seperti apa?

Jika hingga batas akhir pemberangkatan ke Arafah masih ada jamaah yang belum mendapatkan kartu nusuk, pemeriksaan identitas jamaah dilakukan secara manual. ”Kami tidak mau itu (jamaah)tidak bisa masuk Arafah karena tidak punya smart card, Red) terjadi,” kata Menag RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat yang digelar di Jarwal, Makkah, Rabu (12/6) petang.

Yaqut menjelaskan, pihaknya masih terus menagih pihak mashariq (penyedia paket layanan haji yang ditunjuk Arab Saudi). Agar produksi dan distribusi smart card bisa tuntas sebelum keberangkatan jamaah ke Arafah. ”Mereka (mashariq, Red) berjanji bisa selesai,” katanya.

Namun, jika masih ada jamaah yang belum dapat smart card sampai batas akhir masuk Arafah, ada alternatif pemeriksaan dokumen secara manual. Yaqut menyebut sistem manual itu bisa jadi alternatif. ”Pihak Arab Saudi sangat terbuka. Alhamdulillah komunikasi lancar,” ujarnya.

Kategori :