Bentuk fasad, layout ruang, hingga interiornya dirancang menyesuaikan kebutuhan rumah masa tua. Inilah ZuiHome berlokasi di kawasan Jakarta Selatan yang mengadaptasi gaya eropa klasik.
PEMILIK rumah ini sejak awal memiliki gambaran bentuk rumah yang kelak menjadi hunian masa tuanya. Pilihan temanya pun jatuh pada rumah bergaya eropa klasik yang elegan dan long-lasting. ”Karena ada pengalaman tertentu, saya memutuskan untuk tidak menggunakan arsitek. Jadi, benar-benar dibangun berdasar apa yang kami mau,” ujar owner ZuiHome Mila Meiliasari seperti dikutif dari JawaPos.Com, Sabtu (1/5).
BACA JUGA:Desain Ulang Bangunan Berkonsep Tropical Resort
Pilihan temanya pun jatuh pada rumah bergaya eropa klasik yang elegan dan long-lasting. --
Sebagai gantinya, dia mengumpulkan banyak referensi untuk mendapatkan gambaran bangunan yang diinginkan. Salah satunya dari Pinterest. Untuk menguatkan nuansa Eropa klasik dibuat gapura dengan lengkungan berlapis sebagai entrance.
Sisi kiri dan kanan dipenuhi jendela besar dengan aksen kotak-kotak. ”Di tiap kamar ada balkon dengan penambahan pagar kayak rumah-rumah di Paris. Kemudian dinding satu warna, putih, dan pintu hitam khas rumah klasik,” bebernya.
menguatkan nuansa Eropa klasik dibuat gapura dengan lengkungan berlapis sebagai entrance.--
Beranjak ke dalam, ada foyer yang siap menyambut tamu. Sebuah pembatas menghubungkan dengan ruang keluarga yang dibuat open plan. Mulai living, dining, dapur, ruang kerja, hingga butik di sisi kanan rumah.
Termasuk master bedroom yang umumnya berada di lantai atas, pada ZuiHome ditempatkan di lantai 1. ”Sengaja kami bikin di lantai bawah sehingga lebih aman dan nyaman untuk nanti saat sudah tua supaya nggak perlu naik turun tangga kan,” tutur ibu tiga anak tersebut.
BACA JUGA:Hubungkan Dua Massa Bangunan, Rumah di Parhuis Cerminkan Karakter Penghuninya
Akses ke lantai 2 juga dibuat senyaman mungkin. Tangga railing besi itu diatur agar tidak bikin capek saat menaikinya. Tinggi anak tangga hanya sekitar 15–19 cm, sedangkan lebar pijakan berkisar 27–33 cm. Lantai 2 difungsikan khusus untuk kamar anak.
”Ada aksen perapian juga supaya ciri khas Eropa-nya makin kental--
Keseluruhan interior ZuiHome masih didominasi warna putih. Begitu pun perabotan di dalamnya. Dindingnya tidak dibiarkan polos. Wall moulding berbahan gipsum menambah kesan klasik dan estetis. ”Ada aksen perapian juga supaya ciri khas Eropa-nya makin kental. Tapi, karena iklim di Indonesia sudah panas, perapian hanya jadi hiasan, tidak difungsikan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Luas 8 x 25 Meter Arsitektur WO House Jadikan Semua Ruangan Dapat Taman
Aliran udara segar dan pencahayaan alami bebas keluar masuk lewat sekat pintu kaca geser yang membatasi antara ruang keluarga dan taman belakang. Secara keseluruhan, Mila cukup puas dengan hasil akhir ZuiHome meski tanpa arsitek. Terutama dalam hal bujet yang jadi lebih hemat.