Janji Beri Beasiswa dan Pekerjakan Kakaknya
PESAWARAN - Kasus dugaan perundungan yang terjadi di Kabupaten Pesawaran sekitar Juli 2023 dan dialami Arif (14) mendapat atensi langsung Menteri Sosial (Mensos) Repubilk Indonesia Tri Rismaharini. Kedatangan Tri Rismaharini disambut Ketua TP PKK Pesawaran Nanda Indira dan jajaran serta Kapolres Pesawaran AKBP Maya Heny Hitjahubessy.
Tri Rismaharini mengaku mendapatkan informasi dari media sosial pada pagi ini. Begitu mendapat informasi itu, dirinya tidak menunggu lama dan langsung mengunjungi korban perundungan.
Kunjungan Tri Rismaharini terlaksana karena dorongan dari Yayasan Respek Peduli dan Yayasan Gerbang Kebaikan Indonesia yang telah membantu menyerap aspirasi serta memberikan solusi melalui kementerian.
“Saya dapat informasi ini dari media sosial. Bagi saya, ini sangat penting saya tangani. Mungkin, kita merasa mereka tidak memiliki orang tua. Kemudian kita bisa melakukan apa pun terhadap mereka. Terus terang, itu yang saya takut. Jadi kenapa saya datang selalu lebih cepat untuk anak-anak yang memang mereka ditinggalkan orang tuanya,” ungkap Tri Rismaharini saat mengunjungi Arief dan keluarga di Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan, Kamis (9/11).
Mantan wali kota Surabaya ini mengatakan, dirinya tergugah dan langsung berinisiatif mengunjungi korban. ’’Mereka butuh support dari orang tua. Ketika orang tuanya tidak ada, maka tanggung jawab negara dan itu berdasar Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34. Itu saya kadang nggak menunggu. Seperti hari ini, begitu saya dapat berita, saya langsung datang. Bagi saya, keamanan mereka jauh lebih penting dari apa pun,” ucapnya.
Perhatian Tri Rismaharini bukan hanya diberikan kepada Arif (korban perundungan). Namun, juga kepada kedua kakaknya. Keluarga yatim piatu ini bahkan dijanjikan untuk sekolah ke jenjang tinggi. Adam selaku kakak tertua Arif dijanjikan bekerja di balai (kementerian). Sementara kakak kedua Arif, Putri, dijanjikan masuk perguruang tinggi untuk sekolah keperawatan. Sedangkan Arif akan dibiayai sekolahnya.
’’Dan kakaknya, kemudian saya tawari untuk kerja di tempat saya di balai sebagai instruktur untuk disabilitas terkait computer. Kakaknya sudah kerja, namun income-nya tidak mencukupi. Kakaknya yang satu lagi pengen kuliah di keperawatan dan akan saya biayai. Kemudian saya, mereka titip ke Ibu Bupati untuk dijaga,” ucapnya.
Sementara Adam mengatakan, dengan adanya kunjungan Tri Rismaharini merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi keluarganya. “Terutama untuk adik saya yang dijanjikan kuliah di Malahayati (perawat) serta dibiayai full dari Bu Risma dan saya dijanjikan pekerjaan ikut dengan Bu Risma. Sementar adik saya akan mendapatkan beasiswa,” ujarnya.
Diakui Adam, selama ini keluarganya belum pernah mendapatkan bantuan apa pun, baik dari pemerintah Desa Sukaraja maupun Pemkab Pesawaran. Untuk makan sehari-hari, keluarga kecil ini mendapat bantuan dari tetangga sekitar. Sedangkan untuk rumah yang mereka tempati didapatkan dari donasi yang digagas Yayasan Respek Peduli untuk kemudian dihibahkan sebagai milik mereka.
“Belum pernah dapet, baik itu sembako, BLT, PKH,dan lainnya. Bantuan yang selama ini dapet ya dari tetangga dan Yayasan Respek Peduli. Baik untuk makan dan kami pun dibangunkan tempat tinggal,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pesawaran Zuriadi mengaku, keluarga tersebut tidak masuk ke dalam DTKS. ’’Terlebih dahulu harus di-input sehingga masuk DTKS. Data tersebut akan di-update setiap bulan, dengan musyawarah desa, ataupun data dari RT dan Kadus. Saya dapat info dari Pak Kades, mereka ini warga baru. Karena itu, kita masukkan dahulu datanya agar ke depan mendapat program PKH, BPNT, atau lainnya. Nanti semuanya kita aktifkan,” ungkapnya. (ozi/c1/ful)
Kategori :