ID FOOD Perkuat Digitalisasi Rantai Pasok

Jumat 24 May 2024 - 19:23 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA- ID FOOD akan menerapkan digitalisasi supply chain innovation untuk meningkatkan akses dan mewujudkan inklusifitas bagi petani, peternak, nelayan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

BUMN Holding Pangan ini pun siap berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Informasi Teknologi (IT) ID FOOD, Bernadetta Raras, mengatakan digitalisasi rantai pasokan menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan, serta memastikan kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan.

BACA JUGA:Pemerintah Jaga Stabilitas Bahan Pangan Jelang Idul Adha

“Digitalisasi rantai pasok sangat penting terutama untuk memitigasi kondisi kedaruratan dan pembatasan, seperti yang pernah terjadi terjadi saat pandemi Covid-19 lalu," kata Bernadetta Raras dalam keterangan resminya di Jakarta.

"Saat itu kondisi produksi pertanian dan pergerakan rantai pasok pangan global terhambat, sehingga mengakibatkan kelangkaan stok dan fluktuasi harga,” ujarnya.

Raras melanjutkan, belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 lalu, digitalisasi rantai pasok di sektor pangan harus terus diperkuat.

BACA JUGA:Kemenaker Sebut Banyak Gen-Z Menganggur Penyebabnya karena Tidak Memiliki Skill

Seperti diketahui, di kawasan Asia Tenggara banyak petani dan pelaku usaha pangan menghadapi tantangan dalam menyampaikan produk mereka kepada konsumen, hal ini menjadi penyebab terbuangnya stok pangan dan hilangnya pendapatan.

“Penataan rantai pasok yang baik melalui digitalisasi dapat membuka seluas-luasnya akses bagi pelaku usaha pangan untuk mendistribusikan dan menjual produknya, serta mengurangi foodloss and waste dengan penguatan rantai pasok dingin,” ungkapnya.

Raras dalam paparannya yang disampaikan pada forum Food Security In Southeast Asia, pada 4-7 Mei 2024, di Kuala Lumpur, Malaysia, menyebut sejumlah langkah konkrit yang dilakukan ID FOOD untuk mendorong digitalisasi rantai pasok di Indonesia.

BACA JUGA:Pemerintah Lunasi Dana Kompensasi BBM Subsidi ke Pertamina

Di antaranya pengembangan platform Marketplace Warung Pangan yang merupakan pasar digital untuk menghubungkan pelaku usaha atau pemasok offline ke online.

Warung Pangan telah banyak membantu menghubungkan petani lokal dengan toko-toko kecil.

Platform ini menawarkan berbagai layanan dari mulai transaksi hingga pengantaran. Saat ini, jumlah mitra warung pangan tercatat lebih dari 10.000 UMKM tersebar di wilayah Indonesia.

Kategori :