JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia turun pada kuartal pertama 2024.
Pada TPT bulan Februari 2024 mencapai angka 4,82 persen dengan penurunan sebesar 0,63 persen dari Februari 2023.
Sehingga, sebanyak 142,18 juta penduduk telah mendapatkan pekerjaan pada Februari 2024.
Angka ini meningkat sebanyak 3,55 juta orang dibanding Februari tahun lalu. Sebaliknya, masih ada sebanyak 7,20 juta orang yang masih menjadi pengangguran.
BACA JUGA:BPS Catat Komoditas Beras Alami Inflasi di Januari 2024
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan angka ini tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, yakni Februari 2023 yang tercatat sebesar 7,86 persen.
"Pada Februari 2024, terdapat 7,20 juta pengangguran atau setara Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya Februari 2023,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/5).
Adapun komposisi berdasarkan status pekerjaannya, pekerja formal sebanyak 58,05 juta orang atau 40,83 persen. Kemudian status pekerja informal mencapai 84,13 juta orang atau 59,17 persen.
BACA JUGA:Pertalite Akan Diganti Bioetanol, Menko Luhut Sebut Pemerintah Masih Hitung Besaran Subsidi
Sementara bidang pekerjaan yang paling banyak menyumbang lapangan kerja adalah sektor pertanian, disusul perdagangan, dan industri pengolahan.
Dari data BPS, persentase pekerja laki-laki sebesar 4,96 persen dan perempuan sebesar 4,60 persen. Menariknya, penurunan tingkat pengangguran terbuka ini lebih rendah dibandingkan sejak sebelum pandemi, Februari 2020.
Lebih lanjut, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja penuh waktu (minimal 35 jam per minggu) dengan persentase 65,60 persen.
Sementara pekerja tidak penuh waktu sebesar 8,52 persen untuk kategori setengah pengangguran dan 25,88 persen untuk pekerja paruh waktu. Rata-rata upah buruh pada Februari 2024 sebesar Rp3,04 juta.
BACA JUGA:Bawang Merah di Bandar Lampung Masih Mahal Harganya Tembus Rp75 Ribu
Angka ini naik sebesar 3,27 persen dari tahun lalu, yakni Rp2,94 juta. Walaupun demikian, terdapat kesenjangan terkait upah buruh laki-laki dan perempuan.