PESBAR - Sebelas dari 25 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pesisir Barat absen atau tidak hadir dalam Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj.) Bupati TA 2023 di ruang rapat gedung DPRD, Rabu (24/4). Rapat paripurna yang dipimpin langsung Ketua DPRD Pesbar Agus Cik didampingi Wakil Ketua I Ripzon Efendi dan Wakil Ketua II Ali Yudiem ini juga dihadiri Wakil Bupati Pesbar A. Zulqoini Syarif, Pj. Sekkab Jon Edwar, para asisten, perwakilan OPD, unsur forkopimda, dan pihak terkait lainnya.
Zulqoini Syarif menyampaikan bahwa LKPj. Bupati TA 2023 ini disusun berdasarkan pada RPJMD 2021-2026, RKPD 2023, dan perubahannya serta APBD TA 2023 dan perubahannya. ’’Tema pembangunan daerah pada 2023 adalah Melanjutkan Pemulihan Ekonomi dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia serta Memantapkan Infrastruktur Daerah. Tema tersebut dijabarkan ke dalam lima prioritas pembangunan. Yakni pembangunan sumber daya manusia, pembangunan ekonomi daerah, pembangunan infratruktur dan aksesbilitas daerah, harmonisasi kehidupan sosial dan budaya masyarakat, serta pelaksanaan asas-asas umum pemerintahan yang baik,” ungkapnya. Mengenai pengelolaan keuangan daerah TA 2023, kata Zulqoini Syarif, seperti pendapatan daerah pada APBD TA 2023 ditargetkan Rp858.153.933.786 dengan realisasi Rp769.884.577.260,46 atau 89,71 persen. ’’Kemudian pengelolaan belanja daerah TA 2023 ditetapkan Rp906.653.546.508 dan telah terealisasi Rp769.148.633.152 atau 84,83 persen. Selanjutnya untuk pengelolaan pembiayaan daerah yakni pembiayaan netto daerah pada TA 2023 ditargetkan Rp48.499.612.722 dan terealisasi Rp5.999.612.722,44 atau 12,37 persen,” jelasnya. Dalam kesempatan ini, Zulqoini Syarif juga menyampaikan terkait dengan capaian dari indikator kinerja utama kepala daerah pada 2023 yang harapannya memberikan gambaran terkait capaian tahun kedua RPJMD 2021-2026. ’’Indeks pembangunan manusia mencapai target dengan nilai 70,4, tingkat pengangguran terbuka tercatat 3,47 persen, dan tingkat kemantapan jalan daerah capaian realisasinya mencapai 44,31 persen. Kemudian persentase penduduk yang memiliki akses terhadap sumber daya air yang sehat dan aman berada pada angka 24,51 persen serta rasio jaringan irigasi telah mencapai target dengan realisasi 56,10 persen,” katanya. Selain itu, lanjut Zulqoini Syarif, indeks kualitas lingkungan hidup tercatat dengan nilai 72,44 serta indeks resiko bencana berada pada capaian 189,70. ’’Selanjutnya pertumbuhan ekonomi meningkat dengan capaian 3,42 persen, PDRB per kapita berhasil mencapai target dengan capaian Rp33,78 juta, untuk nilai tukar petani tercatat dengan nilai realisasi 109,93 atau telah mencapai target indeks gini telah mencapai target dengan nilai 0,315. Lalu tingkat kemiskinan daerah mampu mencapai target dengan capaian 13,49 persen serta pertumbuhan wisatawan nusantara dan mancanegara mencapai target 23,19 persen,” jelasnya. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public, kata Zulqoini Syarif, mencapai realisasi 87,475, nilai Sakip mencapai target dengan predikat CC, dan indeks desa membangun tercatat 0,6988. ’’Realisasi terhadap indikator kinerja tersebut secara rata-rata telah mencapai persentase capaian 95,65 persen. Tentunya ada keberhasilan yang diraih tanpa mengecilkan beberapa indikator yang belum mencapai target kinerja. Indikator kinerja utama tersebut dicapai berdasarkan pada pelaksanaan urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan pilihan, unsur pendukung, unsur penunjang, unsur pengawasan, unsur kewilayahan dan unsur pemerintahan umum, serta dilaksanakan melalui perangkat daerah di lingkungan Pemkab Pesbar,” ungkap Zulqoini. (*)
Kategori :