BANDARLAMPUNG- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan perbaiki ruas jalan Bumiharjo-Pakuanratu di Waykanan di beberapa titik yang kondisinya belum mantap.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M Taufiqullah mengatakan, panjang ruas jalan Bumiharjo-Pakuanratu ada 25,5 km.
Dari hasil survei Dinas BMBK, pada Desember 2023 lalu, kemantapan ruas jalan Bumiharjo-Pakuan Ratu 58 persen dan sisanya belum mantap atau rusak.
BACA JUGA:Potensi Hujan dengan Intensitas Ringan dan Lebat di Lampung akan Bertahan hingga Tiga Hari
Salah satu titik yang rusak, kata M Taufiqullah berada di jalan yang menghubungkan Kampung Karangagung, Kecamatan Pakuanratu dan Mesir Ilir, Kecamatan Bahuga.
"Ada beberapa titik sepanjang ruas ini berdekatan sungai Way Umpu. Kalau ini (sungai, red) meluap air naik sampai ke jalan. Ini menyebabkan tanah di jalan raya ini rusak," ujar M Taufiqullah, Kamis 18 April 2024.
Kedepan, disampaikan M Taufiqullah, pihaknya akan merigid beton di ruas tersebut yang belum mantap agar tahan dengan genangan air saat terjadi banjir.
BACA JUGA:Anggota DPRD Waykanan Tagih Janji Perbaikan Jalan ke Dinas BMBK Provinsi
Tetapi, untuk penanganan sementara beberapa titik yang rusak seperti penghubung Kampung Pakuanratu dan Mesir Ilir ini dilakukan pemasangan batu base.
"Penanganan sementara agar masyarakat tetap beraktivitas lancar dan tidak mengganggu ekonomi, kita pasang batu base. Kita angkat tanah lunak, kita buatkan drainasenya. Sehingga sata hujan tidak ke jalan lagi airnya. Terus dikasih base untuk agar sehingga masyarakat bisa melaluinya," sambungnya.
Lanjut M Taufiqullah, ruas jalan Bumiharjo-Pakuanratu yang dilakukan penanganan sementara menggunakan batu base ini sepanjang 3 km agar dapat dilalui saat hujan.
BACA JUGA:Masalah THR, Enam Perusahaan di Bandar Lampung Diadukan ke Disnaker
Disinggung terkait kapan akan dianggarkan untuk rigid beton, M Taufiqullah mengaku kemungkinan akan dilakukan pada anggaran tahun 2025 mendatang.
"Rencana rigid tunggu anggara. Kalau di perubahan ini waktu kurang untuk rigid. Tahun depan mungkin penanganannya. Karena perlu waktu yang panjang kalau rigid," ungkapnya.
M Taufiqullah pun memastikan perbaikan kemantapan ruas jalan Bumiharjo-Pakuanratu akan menjadi prioritas di tahun mendatang.
Begitu juga ditanya terkait anggaran yang diperlukan, dirinya belum dapat memastikan secara rinci karena saat ini tengah dilakukan survei lebih lanjut.
BACA JUGA:Kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Australia Jaga Harapan Lolos
"Kita lagi survei panjangnya berapa km, kalau perkiraan awal 3 km yang perlu di rigid. Misal untuk 1 km rigid perlu anggaran Rp 12 miliar. Jadi 3 km perlu sekitar Rp 36 miliar," tuturnya.
Senada, Sahdana anggota Komisi V DPRD Lampung mengatakan, dirinya selaku mitra Dinas BMBK Lampung mendorong agar segera menganggarkan untuk perbaikan ruas jalan Bumiharjo-Pakuanratu tersebut.
Kata Sahdana masyarakat sekitar Kampung Karangagung bersama aparatur desa maupun camat telah menyampaikan aspirasi untuk segera melakukan penanganan ruas jalan yang rusak.
"Aspirasi tersebut sudah sering kita sampaikan, tapi memang uang kita dikit dan dibaginya banyak. Sehingga belum tersentuh. Kebetulan ini ada aspirasi saya bilang ini harus dianggarkan segera," ujarnya.
BACA JUGA:Hujan Deras, Jalan Hingga Sejumlah Sekolah di Sukarame Tergenang Banjir
Penganggaran untuk perbaikan jalan di ruas Bumiharjo-Pakuanratu ini diharapkan dapat sesegera mungkin dilaksanakan meskipun belum bisa ditangani secara keseluruhan.
"Sementara ini tim dari Dinas BMBK sudah turun untuk penanganan dengan base dulu. Supaya aktivitas masyarakat sekitar lancar dan tidak terganggu. Soalnya kalau hujan banjir jalannya," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kampung Karangagung, Kecamatan Pakuanratu, Jon Heri meminta Pemprov Lampung melakukan perbaikan akses jalan penghubung Kampung Karangagung, Kecamatan Pakuanratu dengan Kampung Mesir Ilir, Kecamatan Bahuga.
"Kita minta agar diperbaiki semaksimal mungkin seperti contoh yang sudah ada dengan cara di cor (rigid, red) dan lainnya," ujarnya.
BACA JUGA:Bekap Mulut Korban, Pria Tua di Tanjungkarang Timur Perkosa Gadis Belia di Rumah Kosong
Sembari menunggu hal tersebut terealisasi, Jen Heri meminta Pemprov Lampung terlebih dahulu melakukan penanganan sementara agar akses jalan tersebut dapat dilakukan masyarakat.
Jon Heri mengungkapkan akses penghubung dua desa dari kecamatan berbeda tersebut ada dua titik yang mengalami kerusakan yang cukup parah dengan panjang sekitar 30 sampai 50 meter.
"Ini jalur utama masyarakat, tapi kalau hujan akses putus untuk kendaraan roda empat. Kondisi jalan ini sudah cukup lama rusak," tuturnya.(*)