Terpisah, salah satu perwakilan dewan juri kategori Tahfidz Quran dan Hafalan Doa, H. Sofian Hadi, M. Kom., I mengatakan, peserta lomba Tahfidz Quran dan Hafalan Doa tahun ini telah memberikan penampilan terbaik.
"Kalau dilihat penampilan anak-anak kemarin sudah cukup menggembirakan. Dilihat dari soal yang kita buat kemarin, presentase keterjawaban soalnya sudah cukup menggembirakan," ujarnya.
Meski menurutnya, masih ada juga peserta yang terlihat gugup saat tampil, kemudian salah dalam pelafalan dan terkesan tidak mengusai materi. Sehingga memberi pengaruh dalam penilaian.
"Secara umum sudah cukup baik. Karena rata-rata soal terjawab. Lomba rata-rata diikuti siswa dari MI dan SDIT, ada beberapa sekolah umum juga. Sehingga kalau dari segi pelafalan sudah cukup baik," ujarnya.
Sofian Hadi juga berharap, pada babak grand final nanti peserta dapat tampil lebih baik dari babak sebelumnya. Sebab pada babak ini, peserta akan menghadapi lawan yang sama baik.
Sehingga peserta tidak boleh lengah karena nilai yang diberikan hanya tepaut tipis sekali. "Kami hampir-hampir sulit menentukan peserta yang mau dimasukan ke final," ujarnya.
Pada kategori Tahfidz Quran ini, ada tiga unsur penilaian utama yang diberikan. Antara lain, unsur tahfidz dengan porsi 50 poin, tajwid 25 poin dan fasohah 25 poin.
Disamping itu, selama perlombaan berlangsung, bebedapa juri juga mungkin akan memencet bel. Hal ini harus diperhatikan, lantaran semakin banyak bel yang berbunyi maka semakin banyak juga nilainya dikurangi.