Butuh Rp1.111 Triliun untuk Perbaiki Kota Gaza Kembali

BUTUH BIAYA BESAR: Pasca genosida yang dilakukan Israel di Gaza, kondisi kota yang hancur membutuhkan ribuan triliun untuk perbaikan kembali. -Foto Instagram UNRWA-

JAKARTA – Otoritas Palestina (PA) resmi mengumumkan rencana ambisius untuk memulihkan dan membangun kembali Jalur Gaza.

Proyek rekonstruksi tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar US$67 miliar atau setara Rp1.111 triliun.

Rencana ini menjadi tantangan besar mengingat tingkat kerusakan di Gaza yang sangat parah akibat perang panjang antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023.

Berdasarkan data Program Pembangunan PBB (UNDP), tingkat kerusakan di seluruh wilayah Gaza mencapai 84%, bahkan di Kota Gaza mencapai 92%.

Kerusakan yang terjadi meliputi infrastruktur dasar seperti perumahan, jaringan air, sanitasi, dan lahan pertanian.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan para ahli dari negara-negara Arab dan lembaga internasional untuk menyusun rencana pemulihan tersebut.

“Tujuan utama kami adalah membangun kembali Gaza yang hancur akibat perang, dengan kepemimpinan penuh dari Palestina dan dukungan dunia internasional,” ujar Mustafa dalam konferensi pers di Ramallah.

Program rekonstruksi ini dirancang berlangsung selama lima tahun dengan tiga tahapan.

Tahap pertama akan berjalan enam bulan dan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kemanusiaan serta perbaikan infrastruktur mendesak, dengan anggaran sekitar US$3,5 miliar (Rp57,9 triliun).

Tahap kedua akan berlangsung selama tiga tahun dengan biaya sekitar US$30 miliar (Rp496 triliun), difokuskan pada pembangunan infrastruktur vital.

Sementara tahap akhir diarahkan pada pemulihan jangka panjang dan stabilisasi ekonomi Gaza.

“Pesan kami kepada komunitas internasional jelas — rekonstruksi Gaza harus dipimpin oleh Palestina, didukung oleh negara-negara Arab, dan difasilitasi dunia internasional,” tegas Mustafa.

Ia menambahkan, diskusi dengan para mitra internasional masih berlangsung untuk mengamankan pendanaan.

Konferensi pendukung rekonstruksi direncanakan digelar di Mesir, sebulan setelah perang dinyatakan berakhir.

Tag
Share